Pagi ini Luna tak bisa sarapan dengan Dinda, sebab paruh baya itu sudah meninggalkan rumah saat pagi buta. Dinda pun tak tega membangunkan Luna, sebab tidur Luna tampak sangat lelap.
Jadinya Dinda memutuskan untuk langsung pergi saja, alih alih membangunkan Luna.
Luna membuang napasnya panjang saat melihat meja makan sudah diisi oleh makanan yang tentu saja dibuat oleh Dinda, Luna tahu kenapa Dinda tak sempat menunggu Luna bangun. Pasti karena Dinda buru buru, tapi. Dia masih sempat sempatnya membuatkan sarapan untuk Luna.
"Kenapa dia sangat memaksakan dirinya?" tanya Luna entah pada siapa, mungkin pada dirinya sendiri.
Luna lantas menggeleng tak habis pikir, tapi. Karena sudah dimasakkan oleh Dinda, Luna pun akhirnya hanya harus memakan makanan itu. Itu sebagai bentuk dirinya menghargai Dinda.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com