webnovel

Bab 3

Aku sampai dirumah hampir jam 3 sore.biasanya paling lama setengah dua siang aku sudah makan bersama ayah.

Begitu turun dari angkot aku terkejut melihat ayah duduk dipojok  simpang menuju rumahku

"Bayu..." panggil ayah ia berlari mendekatiku.wajahnya terlihat cemas.

"Ayah.."kataku memeluknya.

"Kemana aja tadi".

Ayah memperhatikanku. Ia  melihatku tak membawa tas,dan  hanya membawa kantong plastik hitam berisi kamus dan majakah bekas.

".kemana aja yu. Ayah udah menunggu dari tadi."

Wajahku terlihat murung tapi aku berusaha tersenyum.

"Maafin  aku udah buat ayah nunggu."

"Lututmu napa."

"Ndak pa apa ,terjatuh tadi"

Ayah memeriksa kakiku dan mendapati dua plester satu di lutut kiri dan ditulang kering kaki kanan.

"Udah aku baik aja kok."kataku setelah melihat raut wajahnya yang nampak cemas .

"Ayah gendong ya "

"Ndak mau ,diliatin orang tuh."

Jarak rumahku dari jalan raya  cukup jauh dan melewati beberapa rumah tetangga

Sebuah mobil sedan berwarna biru tua berhenti tak jauh dari angkot itu Menurunkan Bayu.

Pemiliknya Anton telah menguntitnya dari terminal tadi.Ia memperhatikan sosok lelaki yang dipanggil ayah oleh Bayu.

Ia penasaran dengan latar keluarga bayu.

"Ia punya ayah yang penyayang dan slalu memperhatiakannya'pikirnya.

Ayah  yang rela mengorbankan jiwa raganya demi kebahagian anaknya.

Anton merenung, teringat dengan papanya.

Sepanjang hidupnya belum pernah papa memujinya bahkan selalu meremehkan.

"Jadi polisi, bisa apa kamu penakut begitu,kamu pikir gampang apa."kata papanya dengan nada acuh.

"Mending kamu jadi pengusaha aja kayak papa "

Papa anton  otoriter  dalam mendidik anak anaknya,ia selalu memaksakan kehendak pada anak anaknya terutama pada putra bungsunya itu

Ayah merangkul bahuku dan sambil berjalan ia  berkata."barusan toni datang  bawa tasmu dan menanyakanmu.

Ia bingung  kenapa kamu lari dari sekolah.

Aku terdiam dan murung.aku tak ingin ayah tahu kejadiannya.

Kami berjalan melewati rumah tetanga.seorang ibu yang sedang menyuapi anak balitanya,menyapa kami dengan ramah,

" Bayu kenapa kang" katanya setelah melihat plester di kakiku.

"Ndak napa napa.dia terjatuh tadi".kata ayah.

Perempuan itu bernama tuti anaknya  si bowo.Teman bermainku.

Sampai dihalaman ruman ayah berkata," ayah udah masak sup ceker yu dan lele bakar.

Aku memang udah lapar kali.bang anton sempat menawarkan makan siang tapi ku tolak.

"Wuah pasti enaak nih."kataku.

Setelah mengganti baju,aku duduk dimeja makan.

Diatas meja ada belanga yang dialasi dengan kertas.didalamnya ada sup ceker yang masih hangat

Ada empat potong lele bakar terletak dipiring besar.

Aku mulai makan. Sup ceker buatan ayah sungguh enak.

Kalau aku bandingkan ayah lebih pandai memasak dari pada ibu.aku tak tahu dari mana ia belajar.mungkin akan ku tanyakan nanti.

Ayah gembira melihatku  makan dengan lahap

Dan aku kekenyangan setelah habiskan tiga piring nasi.

Ayah juga sudah selesai makan.

"Gimana  yu uangnya udah disetor."

Kata ayah stelah menghembuskan asap rokok

Aku menggeleng."ibu datang kesekolah dan melunasi semuanya.

"Ia datang sama suaminya... Yah.

Aku mengangguk.'"ia membujukku unttuk tinggal bersamanya.tapi aku nolak dan lari dari sekolah.

Risman marah dan jengkel."perempuan itu ingin  mengusiknya lagi."pikr risman.

Ia sudah menuruti  keinginanya surti  untuk menikah lagi dengan lelaki kaya.

Bayu adalah segalanya bagi risman.

Ia bisa hancur jika bayu diambil darinya.

'

Aku menyerahkan uang itu lagi pada ayah."ayah  nggak usah kuatir.aku takkan pernah  meninggalkan ayah.

Ayah memelukku erat."ayah janji akan selalu menyayangimu"

Suatu sore toni datang kerumahku.saat itu aku sedang nonton bokep dari tablet pc milik toni.

"Gimana asik gak."

"Apanya" 

"Bokepnya'."

Toni mulai celingukan

"Ayah mu ada "toni melongok kedapur.

"Dia baru pergi ntar senja pulangnya.

"Asiiik..bebass kita."

Toni menutup pintu dan jendela suasana rumah menjadi remang remang.:

Toni  menarik tanganku untuk berdiri." Mau apaan "aku protes.

"Mau ngajak kamu ngentot!."

"Mmau aappa.. .

Belum selesai  aku bicara toni sudah mencium bibirku dan melumatnya .

Aku gelagapan. Berusaha melepaskan ciuman toni.

Sensasi aneh menjalar keseluruh tubuhku.

Sambil menciumku tangannya juga merayap keselangkanganku.ia menarik celana boxerku dan meremas kontolku.

Ia lalu mendorong  aku  ke tepi dipan.dan pantatku terhenyak diatasnya.kolorku ia tarik dan dilemparkannya  beserta boxerku.

Jadilah aku telanjang bulat karna aku tak pakai baju dari tadi.

Aku pengen marah.

Tapi tanpa kuduga toni memasukkan kontolku kemulutnya dan menghisapnya maju mundur.

Aku menjerit.rasanya nikmat luar biasa.belum pernah kurasakan ini sebelumnya.

Dihisap toni kontolku terus membesar dan bertambah keras

sekarang udah sebesar timun ukuran sedang.bulu kasar sudah mulai bertumbuhan di sekitar batang kontolku.

"Aaah..ton....aaah."aku mengerang keras seperti anak yang sedang merengek

"Kontolmu enak .. juga " toni masih terus mengulumnya.

toni menghisap kuat lubang kencingku ,mulutnya seperti menyedot minuman botol yang hampir habis isinya.

"Aduuuuuh...ahgg..."

Napasku tersengal.otakku dipenuhi sejuta kenikmatan

Puas menghisap ,toni  menjilat.

Lidahnya menjalar dari kontolku lalu naik ke pusar terus keputing susu,sampai di sini aku kembali menjerit,toni menghisap dan menggigitnya.

" asik kan" kata toni setelah melepaskannya

Aku mencubit pinggang toni .

"Kamu nakaaal" 

Toni meringis"aduh sakit tuh.dikasih  enak malah nyubit."

Toni membuka baju dan celananya. Sekarang ia telanjang seperti aku.

Kontol toni besar juga,dan bulunya lebih lebat lagi.

Ia memeluk dan mencium bibirku lagi.,sekarang tak ada sehelai benangpun yang memisahkan kami.

Aku mulai menikmati cumbuan toni sambil berciuman  tanganku menggerayangi kontol toni.

Toni lalu tidur diatas dipan.ia terlentang dengan kaki mengangkang.

"Bayu sini" bujuknya.

Toni  menyuruhku duduk diatas mukanya dan memasukan kontolku kedalam mulutnya dan  aku berbaring diatas tubuhnya. selangkangan ku menghadap  kewajahnya dan mulutku berada diatas kontolnya.

Toni  menghisap kontolku dan ia menginginkan aku mengulum kontolnya juga.

Mulanya aku ragu.tapi aku ingin tahu seperti apa  rasanya. 

 cuma kujilat saja, tapi begitui terasa enak aku tak segan lagi memasukan kontol toni kemulutku,

persis seperti adegan bokep gay yang pernah kulihat.

Rasanya semakin gila dan menggetarkan.apalagi ketika kurasakan lidah toni masuk lubang anus .dan  menjilatnya.

aku nggak habis pikir kok toni mau menjilat anusku, apa nggak jijik dia.

" bayu entot aku sayang"kata toni setelah  puas menjilat.

Aku merubah posisiku.

Toni mengangkang ,kakinya  ia angkat keatas.

Walau cahaya temaram,aku masih bisa melihat anus toni yang kemerahan.

Lubang nya sudah agak besar dan longgar.

"Udah sering dientot ya."

Toni mengangguk dan tersenyum.

"Cepat masukan..ga tahan nih.."rengeknya.

Dari dua puluhan bokep gay yang kutonton aku sudah paham gimana caranya nyodomi lelaki.

"Pelicinnya mana"

"Ambil disaku celanaku."

Pelicin yang dimaksud toni ternyata bedak krim bermerek citra."kok yang ini".

"Udah pakai  aja yang penting kontol mu  bisa masuk. "

Aku mengoles kontolku dengan bedak itu lalu mulai mengentoti toni.

Lubang anusnya masih terasa sempit.pantat ku maju mundur untuk mengenjot penis

"Aaaghh..oo..ohgg...yeeess."erang toni dengan suara keras.ia menirukan erangan pemain bokep.

"Huus ...pelaan ..aja..ntar kedengaran orang."

"Biarin..genjoot..lagi yang kuat..

Aku terus menggenjot lebih cepat dan lebih kuat.

Erangan toni justru membuatku makin semangat untuk memuaskannya.

aku memegang kedua kakinya  dan menariknya ketepi dipan.ku angkat pantatnya keatas lalu kumasukan kontolku dan mengggenjotnya berulang-berulang.

Pantatku meliuk liuk bersamaan dengan gerakan kontolku yang maju mundur.

Toni mengerang keras dan semakin cabul untuk mengekspersikan kenikmatan yang ia rasakan. tubuh toni  kemudian bergetar hebat.,diiringi muncatnya spermanya dari lubang kontolnya.

Pejuh toni membasahi perutku dan perutnya sendiri, dadaku juga kecipratan sperma toni.

Erangan toni yang makin menggila perlahan berkurang seiring dengan keluarnya tetesan  pejunya yang terakhir.

Napas toni tersengal." Hebat kamu...ahh..aahh"katanya dengan napas yang tidak teratur.

Aku masih ingin memgenjotnya lagi.

" bayu kalau peju mu mau keluar bilang ya aku ingin menjilatnya.

Aku mengangguk.

Aku mengganti posisi ,sekarang dari belakang .dengan gaya anjing ngentot.

Toni hanya terdiam sebab ia sudah tak punya tenaga lagi.

Giliran  aku yang mengerang sejadinya.saat tubuhku bergetar, aku mencabut kontolku dan menghadapkanya kewajah toni .

Ku kocok sebentar lalu muncratlah pejuku kemulutnya.

Meledakkan sejuta kenikamtan diotakku. Tubuhku bergetar hebat, mulutku menceracau.

Tanpa rasa jijik, toni menelan semua sperma ku dan terus menghisapnya sampai tetes penghabisan.

Aku mencabut kontolku dari mulut toni dan duduk lemas diatas dipan.

Napas ku tersengal. Namun kepuasan mengalir dari ekspresi wajahku.

Ada beberapa menit aku terdiam.

Suasana rumahku semakin gelap.

Tiba tiba  toni berseru "aduh udah senja nih ayahmu ntar lagi pulang"

Toni mengelap badan nya yang berlumuran  sperma dengan kolornya lalu ia lemparkan kebawah kolong dipan.

Setelah cukup bersih ia memakai celana jeans yang panjangnya selutut .

"Aku pulang dulu" toni  memasang baju kaosnya.

Ia mengecup  pipiku dan pamit "makasih sayang kamu luar biasaa "

Ia membuka jendela dan lalu bergegas ke pintu depan,cahaya senja yang kekuningan menyeruak kedalam rumahku.

Lalu tak lama kemudian kudengar suara motor toni meraung  sebentar lalu lenyap kemudian, suara jangkrik dan binatang malam mulai  terdengar sahut bersahut.

Aku memasang celanaku kembali. lalu pura pura tidur sambil memegang buku novel.

Tak lama kemudian kudengar suara ayah .

"Udah senja gini  kok tiduran aja."

Aku membuka mata dan pura pura mengeliat."Ayaah"

Kulihat ayah membawa sesuatu didalam kantong pla:stik hitam dan ada satu kantong lagi ditangan kirinya.

" apaan  tuh mangga ya." Hidungku mencium sesaatu yang khas.

" iya. Mangga golek yu"

"Beli dimana "

"Nggak sayang dikasi teman ayah  pak satrio yang punya kebun mangga  itu."

"Ooh gitu."

"Anak ayah kok bau ya."cuping hidung ayah bergerak gerak. Ia mencium aroma anyir dari badanku.

Ia (mencolek sesuatu  dari  dadaku yang telanjang,sesuatu yang berlendir.

Aku cemas.ayah mulai curiga.

"Abis ngapain tadi yu".

:

"Ndak itu ingus.abis aku ketiduran saat baca novel ini."kataku berbohong.

"Ooh gitu ya, kita mandi  yok"suara ayah terdengar sinis.

Aku menduga duga, ayah  pasti sudah tahu apa yang kulakukan  dengan toni. Ia pasti mengenali bau itu sebagai bau air mani.

Aku sebenarnya sudah bersiap bakal  di marahi.

Tapi sungguh.mengherankanku ia bersikap biasa saja..

"Ayah mandi  aja duluan"

"Lho kok ndak mau bareng" 

Aku menggeleng,dan megibaskan tangan kananku.

"Yo wiss ayah mandi dulu."

Kali ini aku benar malu  mandi bareng  ayah

Aku belum pernah melihat kontol ayah ,setiap mandi bareng ia selalu pakai kain basahan.

Tampaknya Ayah masih  punya etika dihadapanku.

Risman pergi mandi sendiri . Sebenarnya Ia sudah tahu apa yang dilakukan bayu dengan toni.

Tapi ia berlagak tidak tahu.

Saat itu ia baru pulang dari rumah satrio, 

Risman melihat motor toni di halaman depan ,  mulanya ia memduga toni berkunjung biasa saja.  Tapi ketika ia mendekati pintu depan ia mendengar erangan toni yang mengundang birahi.

Ia mendorongnya tapi pintu itu terkunci dari  dalam,biasanya bayu tak pernah mengunci pintu paling cuma ditutup  begitu saja.

Risman penasaran.

Ia memutuskan untuk  pergi ke bagian samping rumah dan mengintip dari bilah papan  yang terkuak sedikit.

Ia terkejut melihat bayu sedang menggenjot toni.ia bisa melihat ekspresi wajah bayu lagi terangsang.

Risman tidak marah.tapi malah senang "anakku udah pintar ngentot" pikirnya sambil tersenyum.

Gemas banget ia melihatnya.

Sebenarnya  sudah lama risman menyukai bayu sebagai patner sex.tapi ia masih menunggu bayu cukup umur,mungkin umur lima belas atau tujuh belas.

Tapi diumur tiga belas bayu sudah begitu matang.

Mungkin pengaruh bokep. 

Sekarang ia tahu bayu juga menginginkanya juga.

Tadi  bayu bersikap aneh padanya,tampaknya dia kelelahan habis menggenjot toni.

Ayah muncul dari dapur ia memakai handuk terlilit  dipinggangnya.

"Ayo mandi yu. Ntar lagi malam."

Aku masih letih.pikiranku mulai linglung akibat terlalu banyak ngeluarin peju.

"Iya yah"aku berdiri dari dipan

"Pakai handuk ini.".kata ayah sambil melepaskan handuk yang ada dipinggang.

Ayah pun telanjang .sekarang ia tak malu lagi memperlihatkan kontolnya padaku.

Kontol ayah  besar dan panjang dipenuhi bulu lebat di pangkalnya.

Aku tertegun sebentar .lalu kuraih handuk dan pergi ke kamar mandi.

Aku tak tahu apa maksud  ayah memperlihatkan kontolnya padaku.

Selama ini ia selalu menutupinya..

Kamar mandi terletak diluar rumah  disamping dapur. 

Disekelingnya  dipagari anyaman bambu setinggi badan.

Didalamnya diberi lantai  semen namun tanpa keramik.

Ku timba air dari sumur lalu kutuangkan kedalam baskom.

Sumur itu begitu dangkal. 

dalam  lubangnya cuma dua meter.

Tanpa  cincin beton ,airnya jernih dan bersih .

Kubuka celanaku dan kuguyur kepalaku dengan segayung air 

Kesegaran mengalir kedalam otakku.

Ku ulangi beberapa kali.sekarang saatnya bersabun.

Kucari sabun didekat baskom tapi tak tampak.

Ku jelajahi dengan pandanganku  tetap tak ada..

sabunnya pasti dibawa ayah kedapur.pikrku.

Aku berbalik dan hendak mengambil handuk

"Cari ini bayu" ayah muncul tiba tiba  didepanku. Tangannya memegang kotak sabun.

Sekarang ia bisa melihat bagian selangkanganku dengan jelas. Kontolku tertidur kelelahan.

Aku mendelik sewot.

"Ayah ngintip  aku ya"aku  menutupi selangkanganku dengan handuk.

"Ndak"   ayah tersenyum geli.

"Sini ayah gosokin badanmu"

"Aku dah besar tau,jadi ndak perlu dimandiin".

Aku  lalu mencubit pinggang ayah yang telanjang.ayah hanya pakai celana pendek.

Ayah meringis." Kok jahat sama ayah sekarang." Lalu ia tertawa  cubitanku  bukan menghentikannya malah membuat nya semakin berani menggodaku.

"Anak ayah dah puber rupanya. Anunya udah berbulu."

Mukaku mulai memerah."apa  apaan ayah nih.sana pergi aku ndak mau diganggu".

Tawa ayah makin keras. Ia geli melihatku jadi salah tingkah gitu.

"Kalo ndak mau minggat aku siram nih."

"Biasa aja napa  kan udah sering liat kamu mandi".

Aku mencoba mneggertak dengan segayung air.

"Iyah lah ayah minggat.heran anak ayah kok pemarah gitu."

Setelah ayah pergi. Aku melanjutkan mandiku sampai bersih.

Habis mandi  aku memakai baju kaos dan celana pendek 

Pakaian itu kudapat dari  lemari kayu  dikamar ayah.

Hari sudah mulai gelap.suara binatang malam semakin jelas terdengar.

Aku pergi keruang tengah tempat meja makan. Ayah sudah  menanti kedatanganku..

Cahaya temaram dari lampu minyak

Membiaskan wajah ayah.

Aku terpaku di dekat kursi wajahku masih cemberut.

"Kok cemberut aja"

"Ayah jahat"

Ayah mendekatiku lalu mencium pipiku."iyalah ayah minta maaf"

Aku tersenyum.lalu duduk , dihadapannya.

kulihat ada sesuatu yang tak biasa diatas meja."ini gulai daging ya."

"Iya"

Aku mengambil nasi dan meyendok gulai tadi ke piring.

Perutku sangat lapar habis ngeseks tadi sore

Aku makan dengan cepat untukmengisi perut yang sejak mengeriuk . biar energiku terisi lagi.

Risman geli melihat tingkah bayu,

Tampaknya ia maklum apa yang dialami bayu.

ia juga sering merasa  sangat lapar setiap habis ngesek dengan surti dan biasanya sebelum ngeseks surti sudah menyiapkan makanan yang banyak

Aku menambah sepiring lagi. Gulai daginngnya benar enak. Dagingnya empuk dan gurih.

"Gulai dagingnya enak."aku sudah selesai makan.tapi masih ingin merasakan gurihnya daging itu.

" beli, yah"

Ayah sudah pindah kekursi santai.seperti kebiasannya setelah makan. Ia menghisap rokok.

Aku sebenarnya tak suka ayah merokok.

"Ndak beli kok" ayah mengembuskan asap dari mulutnya.

"Di kasih mbak jumi."

Mbak jumi adalah  seorang janda  kaya tanpa anak. Tapi ia punya tiga anak angkat.yang juga sebaya aku.

Ia bertubuh gembrot  namun cukup tinggi badannya.wajahnya lumayan cantik.

Bicaranya selalu ceplas ceplos diringi dengan tawanya yang khas.

"Mbak jumi yang pacar ayah itu kan."

"Husss dia bukan pacar ayah" ayah mulai sewot.

Aku mulai mendapat amunisi untuk menggoda ayah.

"Tapi kok tumben  ayah mau nrima pemberiannya, biasanya selalu di tolak.

"Soalnya...soalnya" ayah kelabakan.

"Soalnya ayah mulai jatuh cinta kan."

Ayah terlihat gusar." Dia kan gendut.emangnya kamu mau punya ibu tiri kayak mbak jumi.'

" mau aja" aku tertawa melihat kegusaran ayah tampaknya ia tak senang aku jahili terus.

" kurang apa mbak jummi coba. Udah kaya.,penuh perhatian. Càntik lagi..

"Enaak aja kamu.. ayah lebih suka kawin sama parjo dari pada sama mbak jumi itu" ayah kelepasan omong tanpa sadar tangannya menutup mulutnya.

"Parjo "tanyaku bingung."yang jual sayur itu ya. Dia  kan laki laki."

Aku mulai curiga.

Parjo pernah beberapa kali kerumahku dan setiap kali aku pulang cepat aku selalu mendapati ia bertelanajng dada.wajahnya pun terlihat tegang.

Ia selalu  buru buru pergi.

Ayah juga begitu.ia terlihat lebih tegang lagi dan sering salah tingkah.

Ada hubungan apa ya ayah dengan parjo' pikirku.

Ayah mendekati ku dan memelukku ." Udah berani ya godain ayah sekarang." ayah merasa gemas

Ia menggelitik pinggangku.

Aku menjerit kegelian.aku selalu nggak tahan bila pinggangku digelitik .Ayah  mengetahui itu sebagai kelemahanku.

rasanya geli luar biasa.

Aku berkelit lalu lari ke kamar,"iih ayah homo masak mau kawin ama parjo."ejekku sambil lari.

"Maksud ayah nggak gitu  dari pada sama si gendut itu mending ndak usah yu."

Aku terus mengejeknya.

"Awas kamu ta gelitik sampai semaput."

Ayah makin bernafsu menjahiliku .ia mengejarku dan menangkapku sebelum aku sempat menutup pintu.

Tenaganya yang kuat. Tak bisa membuat ku berkelit lagi.

Ia mendorong ku keatas tempat tidur lalu menggelitik ku habis habisan.

Aku menggelinjang hebat dan menjerit histeris.

Aku memohon ayah untuk berhenti.

Tapi ayah malah tertawa terbahak bahak.ia sepertinya mendapat kesenangan yang luar biasa diatas penderitaanku.

"Rasain kamu berani beraninya godain ayah."

Ayah  menambah gelitikannya tidak saja dipingggangku tapi juga nyebar kedadaku,ia malah membuka bajuku dan  mengelitik putingku.

Aku menggelinjang  dan mulai menjerit jerit

Rasanya geli luar biasa dan membuat penisku yang terkulai perlahan bangkit.

Aku kembali memohon pada ayah.

Tak tahan rasanya digelitik  terus.

Aku menangis dan merengek.

ayah mulai kasihan dan menghentikan gelitikannya.

"Ayah jahaat ,sakit tau" aku   terisak air mata membasahi pipiku

Aku  pun mencubit perut ayah kuat kuat.

"Adduh.. duuh ..sakit  yu.  " ayah meringis.

Aku lari keruang tengah dan duduk diatas dipanku, wajahku cemberut 

Ayah mendekatiku lalu mencoba memelukku tapi ku tepis.

"Maafin ayah yu ..ayah kebablasan."

Aku masih cemberut.mulutku bungkam,air mata masih mengalir di pipiku.

"Jangan gitu aah.ayah kan udah minta maaf."

Aku tetap cemberut .kudekap lutut dengan kedua tanganku padanganku terus tertunduk.

"Ayah memang jahaat.kamu boleh cubit ayah sepuasmu.ayah nggak melawan."

Aku tak menggubris perkataan ayah.

"Udaah sana  jangan dekat aku."teriakku  penuh kemarahan.

Ayah tampak menyesal.ia ingin memeluk lagi.

Tapi kutepuk punggungnya sekuat hatiku.

"Plaak" suaranya begitu keras, aku jadi merasa menyesal telah memukul ayah sekeras itu.

Tapi ayah tidak meringis,ia malah menyuruh aku memukul badannya lagi  sekuat kuatnya.

"Pukul ayah semau yu.jika itu bisa membuatmu senang pukul aja yu."

Ditantang begitu aku malah diam.

Aku takkan pernah tega memukul ayah.

"Aku mau tidur. Jangan ganggu aku lagi."

Risman merasa menyesal telah menjahili bayu,ia nggak tahan bila bayu ngambek dan mendiamkanya terus. 

Dia lebih suka bayu menghajar nya habis habisan  tapi setelah itu bayu baikan padanya.

Risman  pergi kekamarnya,

ia biarkan bayu sendirian.

Kamarnya cukup luas. Perabotannya cukup lengkap.

Tempat tidurnya bagus dan besar cukup muat tiga orang. Kasurnya  empuk.dulunya tempat ia memadu kasih dengan surti isterinya.

Ia harus menjual sebidang tanah milik almarhum kakeknya untuk kemewahan itu.selain  itu ada lemari kayu yang kokoh disamping kiri  dan disamping kanan ada meja rias dengan kaca besar.

Risman ingin mengajak bayu tidur dikamarnya,tapi bayu selalu nolak.

Risman keluar menengok bayu.

Anaknya itu sudah pulas ia mengambil selimut dan dan menutupi tubuh bayu dari dada sampai kaki.

Lalu ia mengecup pipi bayu.

" mimpi indah ya sayang " bisiknya.

Bersambung.