webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
413 Chs

Chapter 38: Beach Assault

Oleh: Manggala Kaukseya

"Semuanya, keluar dari kamar ini! Kita menyerang dari punggung Dakruo, aku tak mau kalian sesak nafas karena teracuni asap mesiu."

Ke-7 anggota tim kecuali Ghanimah lekas beranjak keluar dari kamar kecil ini. Gadis itu saat ini sedang sangat marah denganku dan dia sama sekali tak mau mendengarkan perintahku.

Huft… aku akan pastikan dia berhenti menggunakan superconduktor begitu kita dekat dengan pantai. Jika tidak, tim kami bisa benar-benar kacau tanpa dirinya.

Di luar kamar suasananya benar-benar terasa berbeda. Suara ricuh dari ratusan meriam yang berdentam dan ribuan bola meriam yang tercebur ke laut, sungguh membuat kami sadar betapa masifnya skala invasi ini.

"Mang, lihat kubah kapal-kapal selam Mayat Hidup, mereka semua mulai bergerak!"

Devan benar, meriam itu mulai memutar dirinya secara horizontal, mereka pasti sedang mengarahkan kemana mereka akan menembak.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com