webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
413 Chs

Chapter 34: Breach

Oleh: Manggala Kaukseya

Ribuan portal memunculkan diri mereka tepat di bawah para bungan yang senantian menari-nari dalam rotasinya. Dari lingkaran-lingkarang mengerikan itu keluar orang-orang hitam semu dengan helm-helm mereka berkerubung di kaki tembok kota.

"Itu… mereka ngapain?"

Gumamku penuh rasa penasaran.

Tiap-tiap dari anggota timku menyenderkan perut mereka pada ujung tembok dan mencondongkan diri kami ke sisi luar untuk melihat makhluk-makhluk yang menumpuk di bawah kami.

"Wait, lah!? Bisa gitu!?"

Bang Asger tercenggang begitu juga kami semua.

Parang-parang hitam mereka dikerumuni kabut putih yang kuyakin merupakan energi Void, dan mulai menusukkan diri mereka pada sisi terbawah perisai sihir, memotong energi kaos yang tersentuh oleh mereka layaknya sebilah gergaji.

Tiap-tiap dari Prajurit, mengikis habis jalan mereka masuk melewati bunga-bunga gurun bagai sekerumunan serangga yang menggerogoti makanannya.

"Itu Kaoma-Kaoma pada sadar apa enggak?"

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com