webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
413 Chs

Chapter 2: Honey Night

Oleh: Manggala Kaukseya

"Hm? Kok pintunya kebuka?"

Lavani, Lavanya dan Adeline sepertinya sudah kembali. Kecepatan terbang Adeline termasuk lambat jadi jarak antara kedatangan kami dan mereka sebenarnya sesuatu yang sudah terduga.

"Adeline~"

Lalita berseru dan melambai dari atap tempat kami bersinggah, setelah melihat-lihat kolam renang di atas sini.

"Lalita~"

Adeline melambai balik pada si gadis kupu-kupu. Wajahnya seperti biasa memancarkan kesejukan, bersama dengan senyuman manis yang senantiasa terlukis di sana.

"Oy Ta! Kok pintunya dibiarin kebuka!?"

Lavani pun meneriaki Lalita setelah melihat dirinya dari halaman depan rumah. Ia tampak cukup jengkel dengan ketidakingatan kami untuk menutup pintu depan.

"Hehehe… lupa~ kami langsung masuk aja tadi, penasaran sama rumahnya."

Lalita memasang wajah bodohnya bersama senyum konyol dan lidah yang memelet, dengan niat membawa santai arus percakapan ini.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com