webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasy
Not enough ratings
413 Chs

Chapter 3: Call for Battle

Oleh: Manggala Kaukseya

"Sudah semua kah? Apa kita bisa mulai sekarang?"

"Waktu dan tempat milikmu Nyonya…"

Sore itu, di hari ke-2 musim semi, Nyonya Austra memanggil tiap anggota Guild baik senior ataupun junior, untuk datang ke lantai 3 gedung cabang.

Tempat ini merupakan sebuah auditorium yang teramat luas, cukup untuk menampung seisi Guild di dalamnya. Tapi tentunya, yang hadir saat itu hanyalah para anggota cabang Kaput.

"Ehm! Langsung saja ya, tak usah pakai basa-basi."

*Cetik*

Nyonya Austra menjentikkan jemarinya, dan keluarlah sebuah not balok yang melayangkan dirinya menuju langit-langit ruangan.

Not itu seketika berubah menjadi sebuah box berwarnakan putih dan kuning, yang mengeluarkan cahaya dari sisinya yang menghadap pada Nyonya Austra.

Cahaya itu membentur layar lebar pada panggung auditorium dan mulai memproyeksikan berbagai gambar dan tulisan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com