webnovel

Annaya & Takdirnya

Annaya terlahir sebagai gadis yang berparas cantik dan menawan, dia tumbuh sebagai pribadi yang ceria dan penuh cinta kasih untuk orangtu dan kedua kakaknya. Kebahagiaannya kian sempurna saat di nikahi pria tampan, cinta pertama yang sedari remaja sudah menjadi kekasihnya. Pria itu menjadi suami yang begitu memujanya, seolah dia adalah ratu. Limpahan cinta dan kasih pria itu suguhkan untuk Anna. Hidup berkecukupan secara materi dan cinta membuatnya tidak mengenal airmata kesedihan, sesempurna itulah hidup seorang Anna. Namun ternyata hidup tidak seindah dan sebahagia yang dia rasakan selama ini. Semua kebahagiaan runtuh saat orang yang paling di cintainya pergi meninggalkan Dunia dan dirinya dengan cara yang paling tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Ya … sosok itu adalah suaminya. Dan almarhum suaminya meninggalkan wasiat yang mencengangkan. Dan wasiat itu harus di patuhinya. Bagaimana bisa Anna hidup tanpa suaminya? Serta bagaimana bisa Anna mematuhi wasiat terakhir suaminya? Ikuti kisah nya di novel "Annaya & takdirnya". Mohon dukungan nya ya ini tulisan pertama aku semoga kalian suka.

Ardhaharyani_9027 · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
530 Chs

Terkadang Kamu Hanya Perlu Merasakan Tanpa Perlu Pengakuan

"Buatkan aku secangkir." Anna di kejutkan oleh suara suaminya.

"Aku tidak menyadari kehadiranmu." Sebastian duduk di kursi bar.

"Kamu melamun, wajar tidak sadar." Terdengar nada tidak senang dari suaminya.

Anna tidak menjawab dan langsung membuatkan teh untuk Sebastian, para pelayan telah meninggalkan mansion, jadi hanya ada mereka di dapur tersebut.

"Minumlah." Anna meletakkan secangkir teh di hadapan Sebastian.

Mereka menikmati teh dalam diam, namun mata Sebastian tidak lepas dari Anna, wanita itu kembali tenggelam dalam pikirannya.

"Mau menghirup udara malam dengan berjalan kecil?" Tawar Sebastian.

"Aku ambil sweater dulu." Sebastian menahan tangan istrinya, ia melepaskan sweater abu yang di pakainya dan memberikannya pada Anna.

"Kamu pakai apa?" Tanya Anna.

"Kulitku tebal, tidak akan dingin. Kita juga tidak akan lama." Anna mengangguk, lalu memakai sweater yang menutupi tubuhnya sampai lutut, tangannya juga tenggelam.

"Sangat kebesaran," ucap Anna.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com