Anna Sudah Menjadi Wanita Seutuhnya

"Nyonya, semua sudah sangat sempurna. Anda boleh pulang hari ini. Ah, aku akan merindukan triplet." Gendhis menatap tiga bayi lucu yang sudah siap pulang itu dengan tatapan sedih.

"Seringlah berkunjung, mereka akan sangat senang."

"Annaya, kamu pikir rumah kita taman hiburan? Semua orang boleh datang berkunjung?" Sudah pasti kalimat itu sindiran untuk Gendhis.

"Kalau begitu, aku minta izin khusus untuk dokter Gendhis. Sangat efektif dokter yang mengunjungi kami dari pada kami yang kerumah sakit."

"Aku masih bisa memeriksamu." Tolak Sebastian tegas.

Gendhis memutar jengah bola matanya, "tapi anda bukan dokter kandungan. Nyonya menginginkan hal itu, sebagai suami siaga dan penuh cinta harusnya anda kabulkan."

Anna terkikik geli. Dia suka gaya Gendhis yang tidak gampang tertindas oleh suaminya, persis seperti Lanie.

Ah, dia merindukan saudaranya itu.