Pandangan Alisha beralih ke bibir bawah Adrian yang masih terlihat bengkak, bahkan lebih parah dari sebelumnya.
Apa tidak sakit? Padahal bibir itu digunakan Adrian untuk mencium Alisha. Apakah Adrian tidak merasakan sakitnya? Batin Alisha. Lagi-lagi merasa bersalah.
"Bibirmu bengkak, Ian. Perlu diobati juga," ucap Alisha akhirnya, setelah hening sesaat.
"Boleh." Adrian tersenyum. Tidak menyia-nyiakan kesempatan mendapat perhatian Alisha.
Alisha mengambil obat yang lain. Untuk mengobati luka di bibir bawah bagian dalam. Terlihat merah seperti sariawan, hanya saja ukurannya lebih besar.
Adrian mengaduh, ketika obat tetes mengenai lukanya. Dan Alisha spontan meminta maaf.
"Maaf, aku bikin kamu kaya gini, Ian."
"Ya, aku, kan, udah bilang. Aku udah maafin, kok. Kamu istriku. Jadi gak ada dendam." Ucapan Adrian membuat Alisha merona. Sudah berapa kali Adrian menyebut Alisha sebagai istrinya? Kenapa rasanya ... entahlah Alisha tidak bisa mendeskripsi rasa yang ada di hatinya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com