webnovel

Hari Perempuan Internasional 2

Biên tập viên: Wave Literature

"Katanya Guruku, hari ini adalah Hari Perempuan Internasional! Cuma perempuan yang boleh merayakannya!" Teriak Xiaotu sambil memeluk tasnya dan duduk di boncengan sepeda Cheng Zhiyan.

Hari….Perempuan Internasional..

Cheng Zhiyan terdiam melihat Xiaotu yang tingginya hanya sepinggang Cheng Zhiyan saat kemudian berkata, "Apa kamu yakin kalau kamu ini perempuan?"

"Gadis kan sama dengan perempuan!" Jawab Xiaotu seakan-akan dia paham tentang apa yang dimaksud dengan perempuan. "Ngomong-ngomong, laki-laki tidak boleh ikut merayakannya. Kakak Jus Jeruk! Cepat kesini, lihatlah, ini adalah bunga-bunga dari teman laki-lakiku, dan juga ini, ini adalah pesawat kertas dari Dabao…." Ucap Xiaotu dengan bangga. 

Xiaotu menjelaskan kepada Cheng Zhiyan sambil mengeluarkan hadiah-hadiah itu dari dalam tas nya.

Cheng Zhiyan diam-diam berdiri di sebelah Xiaotu sambil melihat hadiah-hadiah itu. Tiba-tiba Cheng Zhiyan menarik tangan Xiaotu yang dari tadi sibuk mengeluarkan hadiah, kemudian menunduk dan bertanya, "Di kelasmu, ada berapa laki-laki yang suka padamu?"

"Ha?"

Xiaotu mengedip-kedipkan matanya, lalu menatap mata Cheng Zhiyan dengan sedikit bingung, kemudian menganggukkan kepala. "Semuanya suka padaku!" Jawab Xiaotu dengan polosnya.

"Jadi ada banyak laki-laki yang ingin menikah denganmu?"

"Iya! Kata teman-temanku, saat mereka menyukai seseorang mereka ingin menikah dengan orang itu."

Xiaotu menjawab dengan sangat serius.

Cheng Zhiyan hanya terdiam. Anak-anak kecil itu hanya sok tahu tentang apa itu pernikahan.

"Tapi Kakak Jus Jeruk tenang saja, orang yang paling aku sukai hanyalah kamu. Aku hanya mau menikah denganmu suatu saat nanti!" Xioatu menutup tas dengan kedua tangannya, lalu berjanji kepada Cheng Zhiyan sambil merangkul lengan Cheng Zhiyan.

Cheng Zhiyan menundukkan kepalanya dan terdiam, lalu menggelengkan kepalanya sambil menghela nafas, "Kamu tahu menikah itu apa?"

"Menikah itu dua orang tinggal bersama, makan bersama, main bersama, dan tidur bersama."

Xiaotu menjawab dengan lancar.

"Bukankah kita sekarang ini sudah makan bersama, main bersama, dan tidur bersama??" Cheng Zhiyan bertanya sambil mengedipkan satu matanya.

"Iya…"

Mendengar pertanyaan Cheng Zhiyan, Xiaotu seketika menjadi bingung dan terdiam cukup lama. Akhirnya, Xiaotu menggaruk-garuk kepalanya dan bertanya, "Kalau begitu kita sudah menikah dong?" 

Cheng Zhiyan tak mengira Xiaotu akan menjawab seperti itu.

Dalam benak Cheng Zhiyan, dia bertanya-tanya mengapa dirinya harus begitu serius saat membicarakan hal semacam ini dengan anak kecil. 

"Baiklah, kamu lapar atau tidak? Aku akan mengambilkan makan untukmu.

Cheng Zhiyan kembali terdiam, lalu melepaskan tangan Xiaotu dari lengannya.

"Iya! Aku mau makan roti! Aku mau makan bakpao!" Jika sudah waktunya makan, Xiaotu akan bertingkah lebih semangat dari biasanya.

"Tunggu disini, akan aku hangatkan sebentar." Cheng Zhiyan menatap dalam-dalam mata Xiaotu, lalu berbalik badan dan berjalan ke arah dapur.

Tak lama kemudian, satu piring berisikan bakpao hangat sudah datang.

"Ini, makanlah." Ucap Cheng Zhiyan yang duduk di sebelah Ziaotu.

"Terimakasih Kakak Jus Jeruk!" Tak banyak bicara, Xiaotu langsung mengambil bakpao dari piring.

"Pelan-pelan, itu masih panas." Cheng Zhiyan dengan cepat menghentikan tangan Xiaotu.

"Aw..." Xiaotu menarik tangannya. Xiaotu masih belum bisa memakan bakpao, hanya bisa melihat uap yang keluar dari bakpao di depannya itu,

"Xiaotu, apa Gurumu pernah menceritakan soal Hari Perempuan Internasional?"