61 Hari Perempuan Internasional 1

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Kakak Jus Jeruk, boleh tidak aku mengajak temanku bermain ke rumah?" Tanya Xiaotu yang sedang duduk di boncengan sepeda Cheng Zhiyan dan sambil mendongakkan kepalanya ke arah Cheng Zhiyan.

"..."

Cheng Zhiyan menoleh ke belakang, melihat ke arah gerombolan bocah kecil di belakangnya, dan melihat ada sekelompok orang tua yang berdiri di belakang gerombolan bocah laki-laki itu. Sambil mengangkat bahu, "Kamu seharusnya bertanya kepada orang tua mereka, bukan kepadaku."

Xiaotu sedikit terkejut, lalu melihat ke arah kakek-kakek dan nenek-nenek yang berada di belakang gerombolan bocah laki-laki itu.

"Haduh, kita tidak jadi pergi bermain, orang tuamu sedang tidak ada di rumah dan kalian hanya berdua saja."

"Oke oke, tunggu saat orang tuamu sudah di rumah saja, lalu ajak kami untuk main ke rumahmu."

"Hari sudah semakin sore, aku juga harus memasak, jadi tidak bisa bermain ke tempat kalian."

Setelah para kakek dan nenek menatap Xiaotu, mereka segera menggandeng cucu mereka masing-masing sambil berbicara dengan ramah. 

"..."

Xiaotu dan Cheng Zhiyan terdiam sejenak.

Xiaotu tidak tahu harus bagaimana.

"Tidak mau, tidak mau, aku mau bermain ke rumah Xiaotu."

"Nenek, aku juga mau pergi ke rumah Xiaotu, jika sudah besar nanti aku ingin menikah dengan Xiaotu!"

"Xiaotu, kamu suka aku atau Dabao??"

Seketika segerombolan anak laki-laki itu mulai gaduh saat mendengar bahwa kakek-kakek dan nenek-nenek mereka tidak mengizinkan mereka untuk bermain ke rumah Xiaotu.

"Anak ini, kamu masih sangat kecil, memangnya sudah tahu apa itu menikah??" Ada salah satu nenek dari anak laki-laki itu tidak bisa menahan tawa karena mendengar perkataan itu.

Xiaotu berkedip-kedip, sambil melihat ke arah laki-laki yang bertanya apakah dia menyukai dirinya sendiri atau menyukai Dabao, lalu menggelengkan kepalanya, dan menjawab, "Aku tidak menyukai semuanya, aku hanya suka Kakak Jus Jeruk!"

"Mengapa, mengapa kamu tidak menyukai aku?" Tanya anak laki-laki yang membawa tas, dan dengan polosnya berdiri di samping Cheng Zhiyan sambil menatap Xiaotu.

"Karena kelak aku ingin menikah dengan Kakak Jus Jeruk!" Jawaban yang keluar dari mulut Xiaotu membuat segerombolan anak laki-laki itu terdiam.

Cheng Zhiyan hanya terdiam saat mendengar jawaban dari Xiaotu. Cheng Zhiyan bingung, apakah dia harus berhenti di situ atau terus mendorong sepedanya.

"Dia terlalu tua, mengapa kamu mau menikah dengan dia??"

"Tunggu saat kamu sudah besar nanti, dia pasti sudah berubah menjadi seperti seorang paman dan kamu pasti sudah tidak menyukainya."

"Kalau aku sudah besar, aku pasti akan lebih tampan dari dia, mengapa kamu tidak menyukaiku??"

Tiba-tiba segerombolan anak laki-laki itu kembali gaduh setelah tenang sesaat.

Cheng Zhiyan dengan penuh kebingungan menatap segerombolan anak laki-laki itu, dan perasaannya menjadi tidak karuan.

Dia masih 12 tahun, apanya yang sudah tua!?

Dia hanya belum dewasa, oke!?

"Sudah pergilah dan pulang saja sana! "Cheng Zhiyan memalingkan wajah tampanya, serta diam-diam melirik ke arah para anak kecil itu, lalu mengayuh sepeda sambil membonceng Xiaotu pulang ke rumah.

"Xiaotu, Xiaotu, jangan pergi...."

"Ayo, cucu kecilku, cepatlah pulang ke rumah bersama nenek...."

Xiaotu menoleh ke arah gerombolan anak laki-laki itu sambil melambaikan tangannya, Xiaotu tampak bahagia pulang ke rumah bersama Cheng Zhiyan.

Sesampainya di rumah, Xiaotu tidak sabar untuk mengeluarkan barang-barang yang ada di dalam tasnya. Kemudian Xiaotu berbalik badan dan memanggil Cheng Zhiyan: "Kakak Jus Jeruk, cepat lihat, ini semua hadiah dari teman-temanku."

"Hadiah?? "Cheng Zhiyan menoleh sekilas, lalu berjalan ke arah Xiaotu dan melihat benda yang ada di tangan Xiaotu. "Memangnya hari ini hari apa? Kenapa banyak sekali orang yang memberimu hadiah??", tanya Cheng Zhiyan.

"Kata guruku, hari ini adalah Hari Perempuan Internasional!"

avataravatar
Next chapter