webnovel

CHAPTER 2 : PROTAGONIS DAN NAMA

Angin menerpa tubuhku, panas matahari menyengat kulitku, mataku terbuka dalam prosesnya, kesadaranku masih setengah kabur.

"Aku dimana"

Setelah berbicara, kesadaranku mulai pulih, dan otakku mulai memproses pemandangan yang ada di depan mataku.

"Luar biasa"

Aku bergumam dengan nada kagum, alasannya adalah karena pemandangan didepan mataku, itu adalah padang rumput yang terbentang luas sejauh mata memandang.

"Hahahaha"

Aku tidak sengaja tertawa.

"Apakah taruhan ku berhasil, apakah ini dunia lain, atau dunia setelah kematian, atau mungkin hanya mimpi"

Aku melompat dan berdiri.

"Tidak, ini masih belum tentu, aku harus memeriksa dulu, pertama-tama"

Aku mencubit pipiku dengan keras.

"Aduh!"

Ooo, pipiku sakit.

"Oh!, Jelas ini bukan mimpi"

Entah kenapa aku merasa aku mulai tersenyum.

"Tidak, jangan senang dulu, coba lagi"

Kali ini aku meninju wajahku dengan sekuat tenaga. Bang!, Bunyi suara keras masuk ke telingaku, lalu aku melayang, ini bukan metafora, tubuhku benar-benar melayang di atas padang rumput, lalu terjatuh.

"Aduh"

Kepalaku sakit, dan dalam mulutku sepertinya berdarah, tapi setelah terkena tinju seperti itu dan terpental sekitar 10 meter, harusnya tengkorak wajahku retak, tapi…

Aku meraba-raba wajahku dan cuma sedikit bengkak, tidak lebih dari itu.

"Mungkinkah"

Entah kenapa sesuatu di dalam dadaku terasa panas, aku tahu bahwa aku tersenyum lebar.

"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA"

aku tertawa begitu keras, aku mengangkat kedua tanganku keatas, membuka dan menutup telapak tangan berulang-ulang. Lalu aku merasakan sesuatu mengalir di kedua tanganku.

"Ini, mungkinkah…. Sihir"

Itu menjelaskan mengapa tinjuku yang hanya memiliki kekuatan rata-rata dapat menerbangkan diriku hingga 10 meter. Juga wajahku, tengkorak wajahku seharusnya retak menerima tinjuku, tapi wajahku hanya sedikit bengkak dan mulutku sedikit berdarah. Kemungkinan tubuhku telah diperkuat oleh sihir.

Tubuhku bergetar, semangatku meluap.

"HAHAHAHAHAHAHA"

Aku tidak bisa berhenti tertawa.

"AKHIRNYA, HARI INI TELAH DATANG"

Aku melompat dan berdiri lalu berteriak.

"AKU AKAN MENJADI PROTAGONIS DI DUNIA INI"

*******

"Oke, pertama, cari pemukiman dulu, aku perlu mengumpulkan informasi tentang dunia ini"

Benar, informasi diperlukan untuk menentukan dan menyusun langkah-langkah apa saja yang ku perlukan untuk menjadi protagonis, juga aku perlu mengukur kekuatanku.

"Langsung saja, ayo berangkat!"

Aku berjalan lurus, terus menerus berjalan di atas padang rumput, merasakan hembusan angin yang menyegarkan dan merasakan matahari dengan kulitku.

"Hari yang indah"

Walaupun hanya ada rumput sepanjang mata memandang, semuanya terlihat berkilauan.

"Mmm"

Saat dilihat-lihat lagi, ada makhluk bulat yang hampir transparan.

"Ooo, itu slime, slime!"

Tanpa sadar aku menjadi bersemangat, meski itu hanya slime, tapi ini membuatku merasa di dunia fantasi.

"Tujuh"

Ada tujuh slime yang tetap diam, tidak bergerak di padang rumput. Aku mendekati salah satu slime dan slime itu melompat ke arahku, tapi aku menendangnya dan slime itu pecah seperti balon air.

"Sudah kuduga slime itu akan melompat kearahku, tapi tidak disangka slime akan pecah seperti balon air saat kutendang"

Apa tendangan ku sekuat itu?, Atau mungkin slime saja yang lemah?. Mmm, aku tidak tahu, ternyata aku memang perlu mengumpulkan informasi dan mengukur tingkat kekuatanku, kalau hanya ini tidak bisa dijadikan referensi.

"Ah!, 3 slime mendekat kesini"

Aku berlari mendekati slime yang paling dekat disebelah kanan ku, lalu menendangnya seperti bola dan slime itu pecah, setelah pecah aku mendekati slime terdekat di sebelah kiri dan melakukan tendangan memutar, lalu tanpa melihat aku langsung meninju keatas slime yang mendekat dari belakang dan slime itu pecah, pecahan dari slime itu jatuh seperti hujan, menghujani tubuh ku, dan aku tetap berdiri diam, dengan pose mengangkat tinju keatas seperti pemenang.

Oooooooooooo, ada apa dengan perasaan euforia ini, aku merasa seperti seorang juara yang memenangkan kejuaraan dunia, meski lawannya hanya slime tapi…

"Aku merasa seperti seorang protagonis"

Ini, ini yang kucari, sensasi menyenangkan bagaikan aku adalah protagonis.

Rasa gembira meluap didalam diriku. Ah!, Luar biasa, ini yang terbaik, aku akhirnya tahu, inikah yang namanya rasa pencapaian, ini pertama kalinya aku merasakannya. Aku tidak tahu bahwa melakukan tindakan yang membuatku merasa bahwa aku adalah protagonis akan membuat ku begitu terpuaskan. Aku merasakannya, aku merasakannya, ini adalah

"tujuan hidup ku"

Saat aku menikmati momen ini, tiba-tiba aku menyadari sesuatu, seluruh tubuhku sangat lengket. Ah!, Ini pasti karena lendir slime menghujani seluruh tubuhku.

Aku melihat tubuhku dan lendir slime melekat dimana-mana, aku mencoba mencium baunya.

"Mmm, ternyata tidak terlalu bau, tapi… lebih penting dari itu… AKU TELANJANG"

Kemana pakaianku, celanaku juga, Ah!. 

"TIDAKKKKKKK, aku lupa, slime bisa melelehkan pakaian"

Tapi bukankah slime hanya melelehkan pakaian wanita. Tidak, tidak, itu hanya cerita di anime.

"hhhhhh, kenyataan yang mengerikan, padahal aku berniat untuk menjual baju dan celanaku untuk modal"

Padahal baru saja aku merasakan momen yang menyenangkan dan sekarang aku dipertemukan dengan kenyataan yang mengerikan. Lututku jatuh, aku tertunduk, kedua tanganku menyentuh tanah penuh rumput.

"Oke, tenanglah, sekarang bukan waktunya untuk depresi"

Aku kembali berdiri, memandangi 3 slime yang tersisa yang mulai mendekatiku, aku meneteskan air mata, bagaimana mungkin aku tidak terharu, 3 slime itu tidak menyerang saat aku menikmati momen dan saat aku depresi.

"Terima kasih…, tapi"

Aku berlari dengan pose menarik tangan kananku kebelakang dan mengepalkan tinju kearah 3 slime yang tersisa.

*******

"Akhirnya ketemu, sungai"

Ya, sungai. Setelah bertarung dengan dengan slime, seluruh tubuhku penuh dengan lendir slime, tubuhku lengket.

Aku langsung berlari dan melompat ke dalam sungai, aku berenang dan lalu membersihkan tubuhku yang penuh lendir.

"Menyegarkan"

Setelah mandi, aku menyebrang kesisi lain Sungai, sungai ini adalah perbatasan antara padang rumput dan hutan, aku melangkah menuju hutan.

"Tunggu, bukankah hutan di dunia fantasi biasanya banyak monster. Mmm…"

Aku ingin memasuki hutan ini tapi… aku belum tahu tingkat kekuatanku sekarang, semuanya sia-sia kalau aku mati tanpa tahu apa-apa.

"Sudah ku putuskan, aku akan mengikuti arus sungai, mungkin ada pemukiman disana, dan untuk jaga-jaga"

Aku kembali menyebrang kesisi lain sungai dan kembali ke padang rumput.

"Monster di padang rumput ini sepertinya hanya ada slime"

Mungkin aku terlalu berhati-hati, tapi lebih baik aman dari pada menyesal, aku tidak sudi mati sebelum aku bisa menjadi protagonis di dunia ini.

Aku berjalan mengikuti arus sungai. Setelah sekitar 30 menit, aku melihat sesuatu dari kejauhan.

"Mmm, itu… manusia!"

Akhirnya aku menemukan manusia, karena masih jauh, aku belum bisa memastikan jumlahnya tapi kira-kira ada total 4 orang, dilihat dari penampilannya itu mungkin petualang, ooo, ada petualang, apa disini juga ada guild petualang, ini kesempatan bagus, guild petualang biasanya adalah salah satu tempat informasi berkumpul.

Aku ingin berlari mendekati mereka, lalu aku teringat sesuatu, aku telanjang, ya aku sekarang tidak memakai apapun, semuanya akan kacau jika aku dikira sebagai orang mesum.

"Bagaimana ini, aku harus bagaimana"

Aku menjadi panik dan tiba-tiba perutku keroncongan, setelah mendengar suara perutku aku menjadi tenang. 

Aku baru ingat setelah datang ke dunia ini, aku belum makan apapun, bahkan aku belum sempat membeli minuman.

Aku menyentuh tenggorokan ku dan tidak sengaja menyentuh pipiku.

"... Aku punya ide"

Tiba-tiba aku mendapat ide untuk melewati situasi ini.

*******

POV : JACK

aku adalah Jack seorang petualang pemula, peranku sebagai warrior, aku sekarang sedang dalam misi untuk mengumpulkan tanaman obat di padang rumput pembunuhan malam bersama party ku.

"Jack, ada sesuatu di depan"

George adalah tank kami, jadi George yang berada di barisan depan party sering menemukan sesuatu lebih dulu.

"Apa itu manusia"

Joe sepertinya juga melihatnya, Joe adalah penyihir, keahlian Joe adalah sihir support seperti peningkatan fisik dan penyembuhan.

Aku melihat kearah yang George dan Joe lihat.

"Kalau disini masih terlalu jauh, ayo pergi ke sana, George tetap waspada"

Aku dan party ku mendekat sambil hati-hati, lalu aku melihat laki-laki telanjang.

"Kya, bukankah itu laki-laki telanjang"

Yang berbicara itu adalah Rose, Rose juga penyihir di dalam party, keahlian Rose adalah sihir serangan api dan angin. Rose menutup matanya dengan tangan kiri dan menunjuk laki-laki itu dengan tangan kanan

.

"Apakah itu orang mesum"

Aku berkata begitu, lalu Joe menjawab.

"Tidak, tidak mungkin orang mesum berkeliaran di wilayah monster, itu sama saja dengan cari mati"

"Benar juga"

Aku diyakinkan.

"Tolong"

Laki-laki itu meminta tolong dan berjalan sempoyongan.

"Tolong"

Suara laki-laki itu sedikit serak, lalu laki-laki itu berjalan kearah sini dan tersandung.

"Ah!"

Aku berlari kearah laki-laki itu dan menangkapnya sebelum jatuh.

"Apa kamu tidak apa-apa"

"Tolong"

"Jack, jangan tiba-tiba berlari"

Rose memperingati ku

.

"Haha, maaf"

Aku meminta maaf dengan suara pelan.

"Bisa aku bertanya apa yang terjadi"

"Aku… dirampok oleh bandit dan semua barang bawaan ku di rampas"

"Apa?"

Ternyata laki-laki ini dirampok oleh bandit, pantas saja laki-laki ini telanjang, mungkin pakaiannya juga direbut.

"Hei, kamu terluka, akan aku sembuhkan, heal"

Joe mendekat dan menyembuhkannya pipi laki-laki itu.

"Terima kasih"

Laki-laki itu kelihatan sedikit lebih baik, lalu laki-laki itu berbicara

.

"Bisa pinjamkan aku sesuatu untuk menutupi tubuhku"

"Oh!, Maaf, akan ku ambilkan"

Aku melepaskan tasku dan mengeluarkan kain didalamnya, kain ini sedikit lusuh tapi hanya ini yang bawa.

"Maaf hanya ini yang kami bawa"

"Tidak apa-apa, masih mending daripada tidak ada, terima kasih"

Laki-laki itu mengambil kain lalu mau berdiri.

"Biar ku bantu"

"Maaf"

"Tidak apa-apa"

Laki-laki itu mengenakan kain, menutup bagian bawah tubuhnya, setelah selesai perutnya berbunyi dengan keras.

"Haha, maaf, aku belum makan apapun"

Laki-laki itu menggaruk pipinya dan menunjukkan wajah malu.

"Begitu, teman-teman bisa berbagi sedikit makan"

"Aku tidak keberatan"

"Aku juga"

"Oke"

Rose setuju, lalu Joe dan George menyetujui. Aku memberikan kami kepada laki-laki itu, laki-laki itu menerimanya.

"Terima kasih"

Setelah menghabiskan makanannya, sepertinya laki-laki itu sedikit mendapatkan kembali mendapatkan tenaganya.

"Baiklah, aku tahu bahwa kamu dirampok oleh bandit tapi bisa sedikit ceritanya detailnya"

"Ya"

*******

Aku selamat, tidak ku sangka mereka akan percaya, apakah aku memiliki bakat untuk berakting?. Kesampingkan itu, sekarang aku perlu menceritakan cerita buatku, meski dibuat tiba-tiba tapi aku lumayan percaya diri.

"Sebelum itu, biarkan aku memperkenalkan diriku, namaku adalah ★★★★"