13 September 1998.
Negara Z, Kota Longmen, wilayah Xinjiang.
Awal bulan September adalah masa masuk sekolah.
Saat jam pelajaran berlangsung, di dalam kamar mandi perempuan di sekolah menengah atas wilayah Xinjiang.
Kepalanya terasa pusing dan tubuhnya bergoyang, seolah ada orang yang menyeret tubuhnya ke suatu tempat. Saat Yun Jian belum sadar sepenuhnya, dia mendengar suara teriakan beberapa perempuan yang menusuk telinganya.
"Perempuan murahan ini masih pingsan. Kak Lin, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?"
"Perempuan murahan ini sudah berani merebut pacarku, dia membuatku benar-benar emosi! Aku akan memberikan pelajaran yang akan dia ingat untuk waktu yang lama! Kalian berdua cepat masukkan kepalanya ke dalam toilet! Biarkan dia makan kotoran yang ada di dalamnya! Aku ingin tahu setelah itu apa yang berani dia lakukan! Cepat, cepat, jika terjadi sesuatu aku yang akan bertanggung jawab!"
Merebut pacar? Toilet?
Kesadaran Yun Jian perlahan-lahan kembali, dan sesaat kemudian dia langsung tersadar kalau kedua tangannya diikat di belakang punggungnya, lalu sebuah tangan yang tidak terlalu besar menekan belakang kepalanya.
Matanya langsung melihat ke dalam toilet yang ada di depannya.
Tercium aroma yang sangat menjijikkan dari dasar toilet itu.
Tangan yang menekan kepalanya membuat kepalanya hampir saja benar-benar masuk ke dalam toilet.
Yun Jian tidak memiliki waktu untuk memikirkan dimana keberadaannya saat ini, dia hanya bisa dengan cepat melepaskan kedua tangannya dari tahanan, dan di saat yang sama dia menendang 2 orang yang ada di belakangnya hingga langsung terjatuh ke atas lantai.
Gerakannya benar-benar sangat cepat.
"Ah!"
Terdengar rintihan kesakitan dari kedua perempuan yang ada di dalamnya, Yun Jian sudah berada beberapa meter jauhnya dari toilet, dan dia baru dapat melihat dengan jelas keadaan sekitarnya.
Sekarang dia ada dimana?
Siapa perempuan muda yang terlihat berumur sekitar 15 atau 16 tahun yang ada di depannya, lalu siapa 2 perempuan yang baru saja dia tendang hingga terjatuh di lantai?
"Yun Jian!"
Perempuan berumur sekitar 15 atau 16 tahun dengan riasan tebal yang ada di depannya terkejut melihat cara Yun Jian yang melepaskan diri dari kedua temannya. Tapi sesaat kemudian rasa terkejutnya berubah menjadi amarah hingga dia menggertakkan giginya.
"Kamu, sedang memanggilku?" Saat mendengar itu Yun Jian langsung terkejut dan bertanya kepadanya.
Perempuan muda ini tenyata tahu nama Yun Jian?
Yun Jian tidak pernah menyebutkan nama Tionghoa miliknya kepada orang lain, sebagai seorang raja agen rahasia, dia selalu mengumumkan nama 'Killer God' kepada orang lain.
Selain itu nama 'Yun Jian' juga baru dia ketahui tidak lama ini, jadi tidak mungkin ada yang akan mengetahuinya.
"Kenapa? Apa kamu bukan Yun Jian? Sedang apa kamu berpura-pura? Kamu ingin berpura-pura hilang ingatan? Kamu kira dengan bersikap seperti ini apa menurutmu dia akan langsung melihat ke arahmu? Aku beri tahu ya! Dia adalah pacar Kak Lin! Jadi kamu, jangan berpikiran yang aneh-aneh."
Salah satu perempuan yang tadi ditendang oleh Yun Jian bangkit berdiri sambil membersihkan tubuhnya, dia melihat ke arah Yun Jian dan berkata dengan tajam.
Perempuan muda dengan riasan tebal yang ada di depannya adalah 'Kak Lin' yang dimaksud oleh perempuan itu, namanya adalah Lin Meng Yu.
Dan terlihat jelas kedua perempuan itu mengikuti perkataan Lin Mengyu.
Setelah Yun Jian mendengar itu, dia semakin merasa ada yang aneh dengan tempat ini.
Orang yang asing, tempat yang asing, selain itu Yun Jian merasa tidak pernah memiliki urusan apapun dengan mereka, tapi malah mendapatkan perlakuan yang sangat buruk dari mereka.
Saat memikirkan itu, dia langsung mengulurkan tangannya dan meraba wajahnya sendiri.
Dia dapat mengetahui wajah seseorang hanya dengan menyentuhnya.
Dan jelas sekali ini bukanlah wajahnya!
Apa yang sebenarnya terjadi?
Dia masih ingat setelah membunuh Wolf Kill, dia kembali ke mobilnya dan mengeluarkan kotak kayu cendana, setelah itu cahaya putih terpancar keluar, kemudian dia kehilangan kesadarannya.
Apa itu berarti dia masuk ke tubuh orang lain?
Lin Mengyu yang melihat sikap Yun Jian pun merasa Yun Jian tidak menghargai dirinya, dan seketika dia merasa kesal, dia melihat Yun Jian dan tertawa dan berkata, "Yun Jian, aku rasa kamu benar-benar kesepian ya? Hingga kamu bahkan meraba wajahmu sendiri di depan kami! Kamu benar-benar kekurangan laki-laki? Hingga kamu berani mendekati pacarku! Kamu sudah bosan hidup!"
Setelah mengatakan itu, Lin Mengyu tiba-tiba teringat sesuatu, dia kembali melihat Yun Jian dengan tatapan tajam, kemudian dia memberikan perintah kedua perempuan lainnya, "Tadi dia hanya beruntung bisa melepaskan diri, tapi masalah ini masih belum selesai! Kalian berdua tangkap Yun Jian lalu masukkan kepalanya ke dalam toilet! Aku ingin dia merasakan kotoran milik orang lain! Perempuan murahan seperti dirinya tidak akan pernah jera jika tidak diberi pelajaran!"