webnovel

Gulungan Suci Teknik Pembasmi Anomali

Dua hari berlalu, mereka tiba di sebuah kota yang sudah hancur. Beberapa kilometer hingga mereka bisa mencapai Mongol dan membantu mereka mengusir para penjajah agar tidak bernasib sama seperti wilayah mereka.

Wajah Gold Wind tampak lesu, ia kelaparan sama seperti Fu Shui yang kelaparan setengah mampus. Mereka tidak menemukan apa-apa selain debu dan batu hasil reruntuhan dari bangunan yang awalnya bagus juga megah. Mereka hanya menemukan mayat, pecahan tubuh dan darah yang menjadi mimpi buruk mereka berdua.

Selangkah demi selangkah mereka berjalan dan mulai melambat, doa mereka akhirnya terkabulkan setelah mereka mencium aroma wangi masakan yang mengundang rasa lapar dan perut makin keroncongan ingin minta makan. Gold Wind dan Fu Shui mengikuti aroma dengan mengandalkan penciuman mereka dan menemukan sebuah Camp kecil yang diisi oleh dua orang yang tengah memasak sambil mengobrol.

Fu Shui dan Gold Wind bersembunyi di balik reruntuhan dan menajamkan pendengaran mereka untuk mendengarkan pembicaraan dua orang yang ada di camp sekaligus memastikan apakah mereka berdua adalah bandit atau kawan.

"Jangan lupa tambahkan garam, terakhir kali kau lupa memasukkan nya hingga masakanmu hambar." Ucap salah satu dari mereka dengan suara yang berat dan terasa penuh kekosongan.

"Yang penting makan itu sudah lumayan dan garam itu sudah kadaluwarsa." Sanggah temannya yang mempunyai suara serak, namun bisa dipastikan temannya yang satu ini adalah seorang perempuan.

Fu Shui dan Gold Wind masih mendengarkan perbincangan mereka berdua, muka kedua orang yang memiliki camp kecil ini tidak bisa di kenali, tertutup oleh tudung jubah mereka.

"Xuan Ying, aku tidak peduli kadaluarsa atau tidak kadaluwarsa aku tetap ingin ada rasa." Ucap sang pria berjubah menepis sanggahan dari Xuan Ying.

"Yasudah, jangan salahkan aku jika kau tiba-tiba sakit, kalau kau komentar menyalahkanku,aku akan bunuh kau saat itu juga, Jing Bao." Balas Xuan Ying dengan nada pasrah.

Fu Shui dan Gold Wind masih mengintai mereka berdua, Xuan Ying dan Jing Bao dengan hati-hati. Semuanya berjalan lancar dan Fu Shui merasa lega mereka ketahuan, Fu Shui dan Gold Wind kemudian merasakan sebuah besi dingin menyentuh dengan lembut pada kedua leher mereka.

"... S-sejak kapan..?!." Batin Fu Shui.

"Ga sopan kalau mengintip orang lain seperti itu.. Siapa kalian, jawab atau aku putusin leher mu."

Dengan keringat dingin, Fu Shui menelan ludahnya. Mulutnya bergerak namun tak bersuara, ia mencoba menenangkan diri sebelum menjawab pertanyaan perempuan yang bernama Xuan Ying yang tiba-tiba sudah ada di belakang mereka.

"N-namaku.. Namaku, Fu Shui... Dan dia..Euphrosyne Herta Fulvianus..." Balas Fu Shui dengan gagap.

Xuan Ying menaikkan sebelah alisnya, bingung apa yang dikatakan Fu Shui tentang nama asli dari Gold Wind.

"Eua apa? aku tidak pernah dengar nama itu sebelumnya, mau jahilin kami berdua ya? Kalian disini mau mencuri Gulungan Suci Teknik Pembasmi Anomali ya?! Hmm?!!! " Gertak Xuan Ying.

"Gausah ngawur dan sok tau, aku adalah Gold Wind. Calon Jawara selanjutnya dari Altera, kami baru sampai disini dan kami kelaparan, kebetulan kami mencium aroma makanan yang membawa kami kesini." Balas Gold Wind dengan lantang.

Meskipun kesal dengan ucapan Gold Wind, Xuan Ying menatap Jing Bao yang juga melihat dirinya. Dari tatapan Jing Bao memiliki makna bahwa Fu Shui dan Gold wind jujur, tidak bohong sama sekali.

Xuan Ying kemudian menarik belatinya dan memberikan jarak beberapa meter begitu juga Jing Bao.

"Yah, lagian penampilan mereka seperti anak Sekolah Menengah Pertama.. Kalian bisa kesini, artinya kalian selamat, kalian bukan orang biasa kan." Kata Xuan Ying.

Fu Shui menganggukkan kepalanya, kali ini Fu Shui mulai duduk dan mendongak keatas untuk melihat Xuan Ying dengan mata Eros nya yang masih aktif. Mereka bertatapan agak lama hingga akhirnya Gold Wind berdeham yang menghentikan Fu Shui dan Xuan Ying saling bertatapan seperti ingin berkelahi bagi Gold Wind.

"Eros... Jadi kamu ya penerus mata itu, baiklah.. Kurasa akhirnya selama lima tahun ini aku bisa bertemu dengan sesama penerus The Keeper of Balance....." Kata Xuan Ying.

"...? Apa kau yakin Xuan Ying?." Sahut Jing Bao.

Xuan Ying mengangguk pelan, menutup kedua matanya kemudian kedua tangannya membentuk simbol setelah ia menempelkan telapak tangannya pada ujung alis. Sebuah lubang yang terbentuk,berbentuk seperti lubang mata dengan arah Vertikal, sesaat kemudian cahaya kuning muncul dari lubang mata dahinya tadi dan lubang tersebut tertutup oleh kristal berwarna kuning keemasan.

"R-rambut setengah emas dan setengah perak.... Jangan bilang kamu..." -Gold Wind.

Xuan Ying membuka matanya perlahan, emas berkilau kilatan cahaya terpampang jelas di bola mata kirinya dan di mata kanannya berwarna perak.

"Ya, aku adalah Xuan Ying, penerus kekuatan mata 𝙀𝙮𝙚 𝙤𝙛 𝙍𝙚𝙗𝙞𝙧𝙩𝙝 (𝘼𝙣𝙚𝙢𝙞𝙨)." Kata Xuan Ying.

"Sayangnya kalian masih dalam posisi Neo dan bukan Ohma seperti pendahulu kalian." Tambah Jing Bao dengan nada pelan.

Xuan Ying menggeser tubuhnya untuk melihat Jing Bao.

"Dikira gampang? posisi Neo juga sudah bagus ditambah Neo adalah posisi pas untuk seorang manusia seperti ku dan Fu Shui memegang gelar penerus The Keeper of Balance." Omel Xuan Ying.

Setelah berbasa-basi, Xuan Ying akhirnya melepaskan rasa curiganya kepada Fu Shui dan Gold wind. Ia bahkan mereka berdua diajak untuk ikut makan bersama dengan Xuan Ying dan Jing Bao hingga mereka semua menghabiskan makanan mereka.

"Aku penasaran dengan gulungan suci itu kakak Xuan Ying, apa benda itu begitu berguna dan sangat berharga?" Ucap Gold Wind.

Xuan Ying menoleh dengan senyuman kearah Gold Wind "Benar, ini adalah gulungan berharga dengan memanfaatkan ilmu cahaya.... Yah, agak memalukan tapi aku sampai sekarang belum bisa menguasainya." Jawab Xuan Ying.

Tak terasa hari sudah malam, pembicaraan yang sangat acak kembali membawa suasana tegang menjadi sedikit tenang. Fu Shui memberitahu tujuan aslinya kepada Xuan Ying dan siapa sangka Xuan Ying mau membantu mereka dengan mengatakan "Kalian mau ke Mongol? Boleh aku ikut, jangan remehkan Jing Bao karena dia itu lebih kuat fisiknya dari yang kalian kira.".

Di malam itu juga ketika Fu Shui akhirnya bisa merebahkan tubuhnya ia mendengar suara letusan, sangat jelas walaupun kelihatannya sangat jauh dari tempat mereka ditambah pedang legenda Qingling bereaksi dengan memancarkan cahaya kuning keemasan walaupun sedikit redup hingga Xuan Ying, Jing Bao bahkan Gold Wind tidak menyadari nya.

"Sebenarnya... Apa yang terjadi.." Batin Fu Shui sebelum akhirnya pedangnya kembali seperti semula dan Fu Shui segera tidur agar bisa bergantian jaga saat dibutuhkan.

~ 𝘽𝙀𝙍𝙎𝘼𝙈𝘽𝙐𝙉𝙂~