webnovel

A Story You Can Tell

PERINGATAN! Rate 18+ Mengandung kekerasan Fuguel, lelaki tanpa ekspresi itu telah kehilangan hampir semua hal dalam hidupnya. Kemudian Albert, penyihir muda yang juga pangeran dari Ririas, lari dari negerinya setelah mengetahui sebuah kenyataan yang menyakitkan. Keduanya kemudian bertemu di sebuah wilayah gersang dan melakukan perjalanan untuk mengembalikan tubuh Fuguel seperti semula. Selama perjalanan itu, mereka melalui banyak hal, bertemu dengan banyak orang, belajar mengenai arti cinta, dan belajar memaknai kehidupan. A Story You Can Tell sendiri merupakan kisah cinta. Cinta yang menjadi kekuatan atas segala tindakan, sekaligus rasa sakit terburuk yang pernah manusia rasakan.

aylenasensei · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
43 Chs

Motif Tyr Vysteria

Pukul satu dini hari, percakapan keduanya terlihat masih akan terus berlanjut. Mereka bahkan belum memasuki klimaks. Percakapan ini sepertinya akan berlangsung semalam suntuk.

"Jadi kau mengaku bahwa menjalin kepercayaan itu hanyalah dalih?"

"Bukan begitu, aku serius dengan ucapanku waktu itu. Dengarkan saja yang ingin aku sampaikan."

Albert mengangguk sekali. Ia kemudian membiarkan Tuan Tyr menyampaikan maksudnya.

"Aku serius ketika ingin menjalin hubungan kepercayaan dan berharap hubungan Rurall dan Ririas bisa membaik. Meski aku tahu bahwa keduanya saling bermusuhan. Namun, aku rasa perselisihan juga tidak menjawab apapun, justru merugikan keduanya …."

Tuan Tyr mulai bercerita, terutama mengenai masa mudanya. Masa-masa ketika ia masih memiliki idealisme luar biasa. Tyr muda bukan hanya sosok yang cemerlang di antara para bangsawan, tetapi juga dicintai oleh penduduk biasa karena gagasan-gagasannya. Meski begitu, Tyr muda lebih pemalu dari kelihatannya. Ia sering menghabiskan waktu di perpustakaan atau berlatih pedang. Beberapa kali ia melakukan ekspedisi di berbagai wilayah untuk memperluas wawasan dan melatih kekuatan supernaturalnya.

Kemudian, suatu hari ketika ia melakukan ekspedisi di kota tua dekat Jotunes, ia menemukan sebuah buku di toko loak. Buku tersebut berisi mengenai sejarah Rurall. Entah bagaimana cara buku itu sampai di kota paling selatan Flugel yang berbatasan dengan Jotunes. Tapi yang pasti, buku tersebut tidak memuat sejarah Rurall yang selama ini ia ketahui.

Ia mulai mencari kebenaran dari Rurall dan mencari buku-buku yang berhubungan dengannya di berbagai tempat dalam beberapa tahun. Kemudian, pada suatu waktu setelah mendengar kabar sebuah kota yang memiliki berbagai macam koneksi, ia bertemu dengan seorang penyihir.

Tyr muda tiba di Kota Festival setelah mendapatkan berbagai macam petunjuk. Namun, di kota itu ia dirampok oleh pencuri lokal saat lengah karena melihat barang-barang antik. Pada waktu itulah ia diselamatkan oleh penyihir sebayanya. Penyihir tersebut berasal dari Ririas. Lalu, setelah kejadian itu keduanya menjadi lebih dekat hingga setelah perpisahan sekali pun. Bahkan, mereka terkadang berkirim surat.

Setelah melakukan perjalanan panjang dan berbagai macam analisis, Tyr muda menemukan fakta bahwa buku yang ia temukan di pasar loak merupakan sejarah asli Rurall. Selama ini, hal yang ia pelajari hanya mengandung setengah sejarahnya saja. Tepatnya, bagian Rurall mulai mengisolasi diri dan asal-usul nenek moyang mereka beserta kekuatan supernaturalnya. Sejarah mengenai perang berkepanjangan untuk menduduki hierarki tertinggi dan penindasan manusia sebelum mengenal sihir sama sekali tidak dituliskan. Hanya bagian Ririas melakukan invasi yang dijelaskan secara terperinci. Alhasil, orang-orang Rurall mulai menanam benih-benih kebencian kepada penyihir dan penduduk Ririas dari generasi ke generasi.

Tuan Tyr tidak berhenti sampai di situ. Setelah kembali dari ekspedisi, buku terlarang itu ia masukkan ke dalam perpustakaan kerajaan dengan harapan orang lain membacanya. Namun, ia mengubah sampulnya dan meletakkan di tempat yang sulit ditemukan. Buku itu dirancang agar orang-orang yang ingin mengetahui kebenaran saja yang bisa membacanya. Buku tersebut kelak dibaca oleh Mithyst dan memotivasinya untuk mengembalikan Rurall ke masa jayanya.

Sejarah Rurall memang ditutup-tutupi. Tetapi beberapa orang penting termasuk Raja Rurall yang sekarang beserta pengikutnya mengetahui kebenaran itu. Walau demikian, ia menolak untuk bergantung dengan penyihir dan percaya bahwa Rurall lah yang berhak berkuasa. Mereka percaya diri terhadap kekuatan spesial yang mereka miliki. Mereka percaya bahwa Ririas tidak mampu menyentuh Rurall sama sekali. Karena itulah, mereka berpikir tidak ada artinya Rurall kembali seperti dulu.

Cerita Tyr muda tidak berhenti sampai di situ. Tiga tahun setelah meletakkan buku terlarang itu di perpustakaan, ia mulai mengumpulkan orang-orang yang berminat sama. Hanya dalam waktu singkat ia mulai membangun komunitasnya. Mereka bahkan melakukan pertemuan rahasia untuk membahas isu sejarah Rurall dan konspirasi para petinggi-petingginya. Dan kemudian saat itulah, Tyr muda bertemu Allysha, wanita yang kelak menjadi istrinya.

Tyr muda jatuh cinta kepada salah satu teman komunitasnya. Allysha bukan hanya sosok yang anggun dan rupawan. Ia adalah wanita yang tangguh dengan visi yang luar biasa. Masa-masa awal Tyr muda membangun komunitasnya dapat berkembang pesat berkat kemampuan Allysha dalam mempersuasi. Cara ia menyampaikan visinya membuat orang-orang selalu terpukau, termasuk Tyr muda. Setelah tiga tahun membentuk komunitas rahasia itu, Tyr muda memutuskan untuk menikah dengan Allysha di usia dua puluh lima tahun.

Hanya saja, saat kematian Allysha lima belas tahun lalu, Tuan Tyr tidak lagi aktif mengikuti kegiatan komunitas. Ia bahkan berhenti untuk keluar rumah sejak saat itu. Hanya sesekali ia meninggalkan kediamannya---ketika Sang Raja meminta bertemu secara langsung.

"Aku bukan hanya menutup diri, tapi …," Tuan Tyr menunduk sejenak. "Waktuku tidak berjalan sejak istriku meninggal. Dan tepat enam tahun lalu, ketika Pertapa Agung muncul, aku bertemu dengan Mithyst. Saat itulah aku sadar untuk kembali meneruskan semangat yang selama ini kami bangun."

"…."

"Kau sudah gila Tuan Tyr …," itu adalah kata pertama yang diucapkan Albert setelah mendengar penjelasan panjang dari Tuan Tyr. "... dan kau berniat melibatkanku ke dalam kegilaanmu."

"Yah. Aku rasa begitu," Tuan Tyr tak menyagkal.

"Apa kau sadar, kau bukan hanya membahas mengenai mengembalikan Rurall seperti dulu, tapi kau berniat menentang semua orang yang menghalangimu melakukannya. Bagaimana kau akan meyakinkan mereka semua agar rencanamu tetap berjalan?"

Tuan Tyr hanya tersenyum, tidak mencoba membalas ucapan Albert. Tetapi begitu Albert memahami arti senyuman itu, ia menahan napas sesaat. "Kau berniat melakukan kudeta?"

"…."

"Kau baru saja membicarakan misimu untuk melakukan kudeta. Aku yakin mengembalikan kejayaan Rurall tidak bisa terwujud selama Raja yang sekarang masih menjabat. Dan kau …," Albert menatap sinis pria tua di hadapannya. "Apa kau berniat membuat Mithyst naik tahta?"

Tuan Tyr tertawa kecil. Ia kemudian tersenyum simpul menatap Albert. "Kau dengan mudah menarik sebuah kesimpulan. Kau benar bahwa kami berencana melakukan kudeta, tapi yang akan naik tahta bukan Mithyst, melainkan Pangeran Ketiga. Hanya saja, saat ini ia berada di perbatasan bagian utara agar tidak terlihat adanya pergerakan untuk melakukan kudeta."

Albert menundukkan pandangan kemudian berkata, "Jadi ini motifmu?"

"Iya," jawab Tuan Tyr singkat.

"Apa kau tidak terlalu percaya diri? Aku rasa semua hal tidak akan selalu berjalan sesuai keinginanmu."

Tuan Tyr mendengus. "Kau benar. Tapi ini bukan rencana yang dibicarakan selama setahun dua tahun, Ini adalah rencana yang dipikirkan selama 38 tahun. Sekalipun rencana ini tidak terwujud di generasiku, aku akan memastikan generasi selanjutnya meneruskan semangat kami."

Albert kegerahan dengan percakapan semalam suntuk ini. Tuan Tyr membuat dirinya terlibat dalam sesuatu yang sepertinya tidak harus ia dengarkan. Anak itu seketika menyesal karena semua ini berawal dari tindakan konyolnya ketika lelah berjalan kaki menuju Rurall. Seandainya ia tidak menaiki karavan Mithyst waktu itu, ia tidak harus terlibat jauh dengan mereka.

"Apakah ini adalah karma?" Pikir Albert.

"Aku sudah paham motifmu, tapi tetap saja, rencanamu ini jelas-jelas merugikanku. Aku tidak melihat sama sekali alasan untuk mempercayaimu."

"Kau benar. Pembicaraanku mengenai mengembalikan Rurall dan menentang para petinggi sama sekali tidak menguntungkanmu. Tapi, aku ingin kau tahu agar aku bisa mendapatkan kepercayaanmu."

"Benar-benar bodoh, percakapan ini jelas-jelas tidak menjamin apapun," tukas Albert terlihat kesal.

"Karena itu, untuk membangun kepercayaan, pertama-tama mari membuat hubungan yang saling menguntungkan."

Albert menaikkan sebelah alisnya. Meski begitu, ucapan Tuan Tyr sepertinya menarik perhatiannya.

"Kami membutuhkanmu untuk ke lembah terlarang, sama halnya kau membutuhkan seorang pengawal. Sebelum memasuki Rurall, kudengar kalian diserang oleh orang-orang misterius."

Albert mulai paham arah pembicaran Tuan Tyr. Sepertinya pria tua itu berniat melakukan hubungan timbal-balik melalui cara ini. Persis seperti yang dipikirkan Fuguel.

"Setidaknya, kami akan melindungi nyawamu hingga tujuan kami tercapai. Bukan kah ini adalah pembicaraan yang menguntungkan?"

Albert menimbang-nimbang ucapan pria tua itu. "Aku ingin menanyakan suatu hal …," Tuan Tyr mengangguk mempersilakan. "Apa ada orang lain yang mengetahui identitasku?"

"Tidak, hanya aku."

"Kalau begitu pertanyaan selanjutnya, jaminan apa yang bisa kau berikan agar aku percaya kau tidak akan menyerang atau memperalatku setelah mencapai tujuanmu?"

"Benar-benar …," Tuan Tyr menggeleng-gelengkan kepala sembari tertawa getir. "Aku tidak menyangka kau akan memaksaku menggunakan cara ini."

Tuan Tyr menggunakan kekuatannya. Dari telapak tangan pria itu muncul sebuah botol kristal berukuran kecil. Isi botol tersebut terlihat seperti sebuah ramuan. Melihat adegan itu Albert sedikit terlonjak tapi banyak terpukau.

"Sebelumnya kau mengatakan bahwa hubungan kepercayaan adalah hubungan yang rapuh dan tidak praktis. Aku sependapat bahwa hubungan itu sungguh tidak praktis …," Sekujur tubuh Tuan Tyr mulai terlihat bercahaya. Seolah akan terjadi sesuatu yang luar biasa. "… tapi anak muda, hubungan kepercayaan adalah ikatan yang terkuat. Karena itu, ia tidak dibangun sehari atau dua hari. Dan aku bertaruh kepadamu. Aku menginvestasikan sebuah kepercayaan kepada seorang anak yang aku percaya akan melakukan sesuatu yang hebat suatu hari nanti."

Tuan Tyr menumpahkan sedikit isi ramuan itu di lonceng besar berbahan besi di sampingnya. Ketika setetes ramuan jatuh, area besi yang ditetesi seketika meleleh. Albert bergidik, bulu kuduknya mulai merinding.

"Aku, Tyranius Alvaruz Vysteria, kepala keluarga Vysteria ke-32 mengucapkan sumpah setia kepada Tuan Muda Albert. Aku berjanji untuk menjaga ikatan antara guru dan murid, dan akan selalu berada dipihaknya selama hal itu tidak bertentangan dan mengancam keutuhan Rurall. Janji ini akan berlaku hingga akhir hayatku."

Setelah mengucapkan sumpah itu, Tuan Tyr meminum ramuan yang melelehkan besi tadi. Tubuhnya diselubungi cahaya yang amat terang untuk beberapa saat. Setelah itu, bunga wisteria tampak tumbuh dan melilit seluruh tubuhnya. Sejenak Albert hanya terdiam kaku melihat kejadian tersebut. Sekujur tubuh anak itu gemetar ketika mendengar sumpah Tuan Tyr. Kali ini, ia tidak lagi bisa menyela atau menyangkal apapun yang pria tua itu sampaikan.

Beberapa saat kemudian, cahaya di tubuh Tuan Tyr mulai memudar. Tumbuhan rambat yang mengitari tubuhnya menghilang dan hanya menyisakan sebuah lambang di punggung tangan kanannya. Lambang tersebut merupakan bukti kepala keluarga Vysteria telah mengajukan sumpah setia. Pria itu kemudian terlihat kembali normal setelah seluruh ritual selesai.

"A-apa kau tidak apa-apa?" Albert masih terlihat shock.

"Iya. Ramuan yang aku minum adalah racun tingkat tinggi dari bunga wisteria. Ramuan itu akan aktif hanya saat aku melanggar sumpahku. Selama aku tidak melanggarnya, aku akan baik-baik saja."

"Mengapa kau sampai sejauh ini?"

"Sudah kubilang, aku ingin menjalin kepercayaan denganmu."

Albert menunduk sejenak, tatapannya mulai melunak. Tanpa melihat ke arah Tuan Tyr, ia berkata, "Aku akan menyanggupi permintaanmu, tapi dengan satu syarat."

Tuan Tyr memiringkan kepala. Albert kemudian melanjutkan. "Kau tidak boleh memberitahu siapa pun mengenai identitasku, termasuk Mithyst dan yang lainnya."

Tuan Tyr mengangguk perlahan. Pria tua itu akhirnya tersenyum lega. Ia terlihat seperti melakukan perjalanan yang sangat panjang dalam satu malam.

~