webnovel

BUKAN SITI NURBAYA

Tác giả: Michella91
Lịch sử
Đang thực hiện · 66.2K Lượt xem
  • 245 ch
    Nội dung
  • số lượng người đọc
  • NO.200+
    HỖ TRỢ
Tóm tắt

Bagaimana cinta itu bisa hadir setelah pernikahan terjadi karena desakan moral, usia, dan orang sekitar? Amelie adalah seorang wanita yang pemberani, periang dan penyayang. Meski perceraian kedua orang tuanya menyisakan trauma yang mendalam di hatinya. Namun, dia selalu pemilih perihal laki-laki tampan. Sampai suatu hari, dia harus mengubur dalam-dalam kisah cintanya yang masih bermekaran di dalam hatinya, ketika dia mengetahui tengah berbadan dua dengan laki-laki yang justru hanya dijadikan pelarian olehnya.

Chapter 1Ritual Pagi

"Amelie... Bangun! Mau sampai kapan kamu bangun kesiangan terus. Ingat, kamu itu anak gadis! Jodohmu akan semakin lama datangnya."

Ritual pagi yang selalu nenek ucapkan padaku itu, semakin lama membuatku muak saja.

Rasanya sangat ingin membantah ucapan nenek. Dia belum tahu saja dan bahkan tidak mempercayainya, jika aku si wanita yang di kenal manis cantik dan imut ini, selalu menjadi kejaran para lelaki di kampusku.

Mereka selalu menggila setiap kali aku tersenyum pada mereka menunjukkan gigi gingsul dan lesing pipiku. Seketika mereka berlomba-lomba mendekatiku.

Aku memang bukan gadis yang memiliki tinggi bak model seperti para wanita lainnya yang selalu merasa tersaingi olehku.

Tinggi badanku hanya 156cm diusiaku yang sudah menginjak 25tahun, usia yang cukup matang tapi tidak untuk menambah lagi tinggi badan. Meski begitu aku memiliki buah dada lebih besar dari ukuran biasanya. Kulitku kuning langsat dan rambutku lurus tebal menghitam.

Tampak perfect bukan? Namun, sayang. Kakek dan nenekku selalu berkata aku ini gadis yang merepotkan dan pembawa sial hanya karena belum juga menikah seperti teman-temanku dan para saudaraku yang lain seusiaku.

Menikah itu bukan ajang perlombaan dan tidak untuk di jalani karena paksaan. Aku bahkan punya kriteria idaman sendiri, yang sampai detik ini belum aku temui dari para lelaki yang aku dekati.

"Amelie..." nenek kembali memanggilku dengan lantang hingga sampai menggema di seluruh ruangan.

"Iya, Nek... Amelie keluar sebentar lagi," sahutku dengan terpaksa. Padahal sejak tadi aku sengaja mendiaminya di dalam kamar.

Andai saja bisa, aku ingin selalu melewati sarapan pagi berkumpul bersama kakek dan nenek serta kakak sepupuku yang menyebalkan, yang selalu menyebut namanya layaknya tinggal di Luar Negeri.

"Cepat sarapan, hari ini kamu ada kuliah pagi, 'kan?" ujar nenek ketika melihatku sudah keluar dari kamar.

"Hem..." sahutku singkat sambil segera meraih sendok untuk menyuap nasi goreng.

"Amelie, apa kau tahu, si siska mau menikah. Dia mendapatkan calon suami yang kaya, tidak tampan sih. Tapi kekayaannya menjamin semuanya," ujar nenek di tengah sarapan pagi kami.

"Bu, kita sedang sarapan. Nanti saja bicaranya," tegus sang suami.

"Kalau tidak pagi ini, kapan lagi bisa bicara dan di dengarkan Amelie. Dia 'kan super sibuk dan selalu menyibukkan diri," cetus nenek sambil melirikku sinis.

Aku hanya bisa menarik napas dalam-dalam dan menahan diri untuk tidak membantah. Atau, jika berani membantahnya, pagi ini aku akan kembali menggila karena mood pagiku berantakan.

Usai sarapan pagi, aku segera beranjak bangun untuk pergi ke kampus, aku menyalami nenek dan kakek bergantian.

"Aku berangkat ke kampus dulu," ujarku berpamitan.

"Hati-hati di jalan, dan ingat! Jangan mempermalukan nama keluarga, kamu mengerti?" sahut nenek setelah aku melangkah pergi ke luar.

Jengah? Sudah tentu.

Begitu sampai di luar, sahabat terbaikku Keysa sudah melambaikan tangan dengan mobil mewahnya. Hari ini dia mengganti mobilnya lagi, dasar orang kaya. Betapa hidupnya sangat indah kurasa, tapi tidak dengan kenyataannya.

"Kenapa lu, Key?" tanyaku setelah kuperhatikan wajah Keysa cemberut.

"Kau tau lah, bagaimana mamaku. Semalam aku pulang larut malam, jadi mama ngomel sampai pagi ini berlanjut," sahut Keysa sambil memutar setir mobilnya lalu melaju dengan perlahan.

"Hahaha, apakah kau pergi ke club malam lagi? Apakah dengan laki-laki itu?" tanyaku penasaran.

Keysa memang selalu sering pergi ke club malam, meski sebelumnya dia pernah tinggal dan menempuh pendidikan SMA di pondok pesantren namun, tingkahnya tidak sama sekali menunjukkan seorang santri.

"Amelie, ayo kita pergi ke Club malam nanti," ajak Keysa tiba-tiba.

"Aku? Ke Club malam? Apa mau memintaku untuk melompat dari jendela kamar lagi, Key?" tandasku kali ini.

"Hahahaa, ayolah, Amelie. Kau tahu kita ini wanita-wanita preman, masa iya kamu gak bisa kabur dari rumah untuk menemaniku malam ini?"

Aku tercengang sesaat, terkadang aku merasa bahwa sababatku ini lah yang menjadikanku sosok pembangkang pada kakek dan nenekku.

"Please..." Keysa merengek memohon padaku.

Rasanya tidak tega, lagi pula aku malam ini tampaknya aku akan kembali merasa bosan dengan berada di dalam kamar saja.

"Ya ya ya, baiklah!"

"Yeay! Emmuach, kau memang sahabatku yang terbaik, Amelie!" Keysa memonyongkan bibirnya berlagak hendak menciumku.

Sesaat kemudian kami sampai di halaman kampus. Usai memarkir mobil, aku dan Keysa berjalan melangkah bersama menuju kelas.

Seperti biasa, ketika kami sudah tiba di kampus, semua mata laki-laki liar di kampus selalu menatap nakal kami. Aku dan Keysa tetap melangkah dengan tegap menuju kelas, rasanya kami sudah terbiasa dengan sikap dan tatapan liar mereka pada kami.

Bạn cũng có thể thích

Transmigrasi: Sang Koki Kecil yang Memimpin

Novel baru "Tremble, Universe's Great Beings" saat ini sedang diserialkan~ Semalam, seorang dewi kuliner yang cantik berubah menjadi Bintang Bencana Kecil yang dibenci Sebuah rumah tua dengan tiga kamar, seorang ayah yang cacat, ibu yang lemah, dan dua adik perempuan kurus yang harus diurus Apa?! Ibunya melahirkan tiga anak perempuan hanya karena menghambat kehidupan saudara-saudaranya? Ayahnya jatuh dari atap dan sudah terbaring di tempat tidur selama setengah tahun, hanya karena dia sedang bermain lumpur di dekat sana? Dia menelepon kakek nenek sekali, dan langsung salah satunya sakit dan yang lainnya mengalami kecelakaan; bahkan anak-anak kesayangan keluarga Paman tersedak makanan mereka karena hari itu kebetulan adalah hari ulang tahunnya Humph! Paman mungkin mentolerirnya, tetapi Bibi tidak bisa! Jika saya tidak menunjukkan kekuatan saya, apakah mereka semua akan memperlakukan saya seperti kucing Garfield?! Mereka pikir dengan lima taels perak, mereka bisa menjual saya ke orang lemah sakit untuk mendapatkan keberuntungan? Baiklah, karena saya Bintang Bencana Kecil, mari kita ubah rumah kalian menjadi zona bencana! Mereka ingin menjual adiknya ke rumah tangga kaya untuk menjadi budak atau pelayan? Dia berteriak, mencabut golok, melawan setan yang dia temui, dan membunuh hantu-hantu yang dia jumpai. Sejak saat itu, reputasinya sebagai wanita liar tersebar di seluruh desa Biarlah saya menjadi liar. Demi orang yang saya cintai, saya dengan senang hati menjadi Wanita Dapur yang liar. Dengan keterampilan memasak saya yang luar biasa, saya membuka restoran, menjadi koki teratas, mengembangkan resep baru, menaklukkan hati para pencinta makanan, dan bahkan menemukan cara baru untuk mendapatkan kekayaan besar, membawa seluruh keluarga saya ke arah kekayaan dan standar hidup yang lebih baik! Bagi kerabat tak tahu malu yang menjilat wajah mereka dan kembali untuk mengakui hubungan kekerabatan, dia memberikan senyum manis, melambaikan tangan untuk perpisahan: Semoga perjalanan kalian menyenangkan. Surat pemutusan hubungan sudah di bingkai dan digantung di tembok! Adapun para pria, baik, bahkan adik perempuan saya tahu: Tampan tidak bisa mengenyangkan perut. Seorang pria yang menghasilkan uang, memanjakan istrinya, dan mengikuti tiga ketaatan dan empat kebajikan adalah ipar yang berkualitas tinggi. Pernyataan serius: Artikel ini murni fiksi. Harap jangan meniru plot, perilaku, tindakan, dll. Hargai hidup Anda dan hiduplah dengan baik~

Xin Yue Ge · Lịch sử
Không đủ số lượng người đọc
400 Chs
Mục lục
Âm lượng 1