Malam tiba, sunyi dirasa kala gadis itu tegas menjatuhkan pandangan mata teduhnya mengarah pada jalanan di luar sana. Balkon kamar tidur adalah tempat yang paling nyaman untuk Nata. Gadis itu suka diam dan mencoba berkomunikasi dengan dirinya sendiri di tempat ini. Memahami apa yang terjadi, mencoba untuk mencari celah agar dirinya bisa bernapas. Belum genap satu bulan ia kembali ke Jakarta, tetapi kota ini sudah banyak mengukirkan kisah untuknya. Seakan memaksa Nata untuk lekas menyesuaikan dan menerima keadaan yang sedang terjadi, semesta seakan tak peduli bahwa gadis itu siap atau tidak. Hantaman demi hantaman seakan menempa Nata untuk menjadi lebih kuat dan lebih dewasa.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com