webnovel

Tertipu

Editor: Wave Literature

Apartemen di dekat kantor seharusnya tidak murah... pikir Gu Xiaoxiao. Kemudian, ia tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan pindah. Aku baik-baik saja di kamar asrama."

"Cukup basa-basinya!" kata Chu Xiaoxi sambil menjitak kepala Gu Xiaoxiao, "Aku tahu apa yang kamu pikirkan. Aku tidak akan membiarkanmu hidup sengsara. Jika kamu ikut pindah, itu akan sangat membantuku bekerja."

"Xiaoxi, aku tidak bisa terus memanfaatkanmu!" kata Gu Xiaoxiao sambil menatap Chu Xiaoxi dengan cemas. Selama tiga tahun terakhir, Chu Xiaoxi telah banyak menolong dirinya. Tidak peduli apa yang Chu Xiaoxi makan atau ke mana ia pergi, ia selalu mengajak Gu Xiaoxiao. Mungkin semua itu hanyalah sesuatu yang mudah bagi Chu Xiaoxi. Tetapi, untuk Gu Xiaoxiao, ini semua sangat penting.

"Kapan kamu memanfaatkanku?" Chu Xiaoxi sedikit bingung mendengar perkataan Gu Xiaoxiao. Otaknya segera berputar cepat dan kemudian ia samar-samar menebak sesuatu.

"Gu Xiaoxiao, kamu bodoh... Itu menyakitkan."

Chu Xiaoxi kembali ke Tiongkok selama tiga tahun dan tidak pernah sekalipun muncul di depan umum. Hanya sedikit orang yang tahu bahwa ia telah kembali ke Tiongkok karena begitu identitasnya sebagai anggota keluarga Chu terungkap, ia tidak bisa lagi memiliki kehidupan yang bebas.

Sejak kecil hingga dewasa, semua orang di sekeliling Chu Xiaoxi selalu punya rencana untuknya dan selama itu juga ia tidak peduli. Setelah kembali ke Tiongkok, Chu Xiaoxi memilih untuk belajar di Universitas B dan mengenal Gu Xiaoxiao. Pertama, karena ia ingin menutupi identitasnya dan kedua, karena ia juga agak waspada. Sampai sekarang, ia tidak membiarkan Gu Xiaoxiao mengetahui latar belakang keluarganya.

Sebenarnya Chu Xiaoxi tidak peduli sama sekali soal perkataan Gu Xiaoxiao tentang memanfaatkan dirinya. Saat ini, tidak banyak orang seperti Gu Xiaoxiao yang tidak ingin mengambil keuntungan dari orang lain.

"Jika semua itu kamu sebut memanfaatkan, aku harap aku tidak akan membuatmu takut jika aku membiarkanmu mengambil keuntungan dari semuanya nanti," kata Chu Xiaoxi sambil tersenyum penuh arti, "Singkatnya, masalah ini sudah beres. Aku benar-benar butuh bantuan. Sisanya terserah padamu."

Gu Xiaoxiao tidak diberi kesempatan untuk menolak. Keesokan paginya, seseorang datang untuk memindahkan barang-barang Gu Xiaoxiao dan Chu Xiaoxi.

———

"Aku sudah meminta izin dosen pembimbingku dan kampus telah menyetujui formulir permohonan untuk pindah, jadi kamu tidak perlu membacanya lagi. Ayo kita pergi!" 

Chu Xiaoxi menarik Gu Xiaoxiao keluar dari kamar asrama mereka dengan begitu bersemangat. Namun, saat mereka sampai di lantai bawah, mereka kebetulan bertemu dengan Mu Yunfan. Pria itu memanggil, "Xiaoxiao."

Gu Xiaoxiao dan Mu Yunfan belum berbicara selama hampir sebulan sejak mereka terakhir bertemu di hotel. Bahkan, tidak ada pesan maupun telepon. Mereka melanjutkan hidup seolah mereka tidak saling kenal.

Mu Yunfan melihat orang-orang yang memindahkan barang-barang dan bertanya pada Gu Xiaoxiao dengan lembut, "Kamu ingin pindah?"

"Apa hubungannya denganmu?" Chu Xiaoxi menjawab pertanyaan Mu Yunfan terlebih dahulu, "Urus tunanganmu dan jangan pikirkan Xiaoxiao kami."

"Ya, pindah," Gu Xiaoxiao berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan Mu Yunfan. "Aku masih punya urusan, jadi aku pergi dulu. Sampai jumpa lagi."

Percakapan sederhana mereka berakhir dengan singkat. Mu Yunfan menatap punggung Gu Xiaoxiao yang semakin menjauh dan matanya perlahan berkaca-kaca.

———

Setelah makan siang di luar, Gu Xiaoxiao dan Chu Xiaoxi kemudian pergi ke 'apartemen kecil' yang disebut oleh Chu Xiaoxi. Gu Xiaoxiao semakin merasa ditipu. Tempat ini luasnya hampir mencapai 200 meter persegi dan Gu Xiaoxiao langsung pusing saat mengira-ngira harganya. Ditambah lagi, entah kenapa tempat ini terlihat akrab dan membuatnya semakin sakit kepala.

Apartemen sudah dipenuhi perabotan dan semua kebutuhan hidup juga sudah disiapkan. Gu Xiaoxiao meletakkan barang-barangnya dan duduk di ranjang dengan bingung. Ketika Chu Xiaoxi membuka pintu kamar dan masuk, ia langsung berhadapan dengan mata Gu Xiaoxiao yang menatapnya dengan ekspresi kesal.