webnovel

Barang Palsu yang Kamu Beli Bahkan Tidak Berkualitas Sama Sekali

Editor: Wave Literature

"Kampungan?" Chu Xiaoxi mengulangi kata itu hingga membuat suasana hatinya menjadi tidak bahagia. Kemudian, ia melirik pakaian ketiga orang itu dengan tatapan mencibir. "Apakah orang yang memakai pakaian palsu memenuhi syarat untuk mengomentari apa yang orang lain kenakan?"

"Palsu?" Jin Jing mengerutkan kening, "Apa maksudmu?" Di antara ketiganya, Jin Jing adalah satu-satunya yang mampu membeli dan memakai barang mewah.

"Mantel dan sepatu bootmu semuanya milik GJ? Benarkah?" tanya Chu Xiaoxi.

"Aku kira kamu sudah tahu barangnya. Lalu, apa masalahnya?" Jin Jing bertanya balik.

"Apa masalahnya?" ulang Chu Xiao Xi sambil tersenyum, "Kamu hanya belum melihat yang asli. Panjang maksimum mantel yang asli tidak akan melebihi pinggang, tapi lihatlah tubuhmu. Mantel ini panjangnya sampai menutup pantatmu. Lihat juga sepatu botmu. Sepatu bot asli pasti tampak otentik, tapi garis-garis tekstur kulit sepatumu tampak tidak tepat. Sepertinya kamu membeli barang palsu, Nona Muda. Barang-barang palsu ini bahkan tidak bisa dihitung sebagai barang imitasi yang super."

"Kamu banyak bicara, Chu Xiaoxi! Apa kamu bisa membuktikan bahwa ini palsu? Hanya dengan beberapa kalimat darimu?"

"Kenapa begitu cemas?" Chu Xiaoxi memandang Jin Jing dengan jijik dan berkata sambil tersenyum, "Maret tahun depan, peluncuran produk baru GJ akan diadakan di Italia. Kamu harusnya tahu, kan? Mengapa kita tidak bertaruh untuk melihat siapa yang nantinya bisa berkesempatan untuk pergi ke tempat itu dan menghadirinya secara langsung?"

"Oke! Kalau begitu, kita lihat saja nanti!" Jin Jing mengertakkan gigi dan menanggapi tawaran Chu Xiaoxi. Ia selalu berada dalam pengawasan Chu Xiaoxi, tapi ia tidak bisa menjangkau Chu Xiaoxi sehingga ia tidak punya pilihan selain melawannya. Sekarang ada kesempatan untuk menghancurkan gengsi Chu Xiaoxi dan tentu saja Jin Jing tidak akan melewatkannya.

"Tidak menarik jika pergi sendirian. Lebih baik pergi berdua. Aku akan membawa Xiaoxiao bersamaku, sedangkan untukmu…" Chu Xiaoxi melihat dua orang di sebelah Jin Jing dan tersenyum misterius, "Terserah."

Setelah Chu Xiaoxi selesai berbicara, ia membawa Gu Xiaoxiao pergi dan meninggalkan Jin Jing. Sementara itu, Jin Jing masih berdiri di tempat dan melihat punggung mereka berdua sambil menggertakkan gigi.

"Xiaoxi, kamu tidak perlu begitu serius menanggapi mereka," kata Gu Xiaoxiao. Yang telah menyaksikan pernyataan Chu Xiaoxi soal Italia. Ia mengkhawatirkan betapa mudahnya Chu Xiaoxi mencetuskan ide untuk pergi ke sana. "Kamu tidak tahu temperamen Jin Jing. Abaikan saja dia."

"Siapa yang serius dengannya? Aku akan benar-benar pergi bulan Maret tahun depan dan aku hanya menggodanya saja," jawab Chu Xiaoxi. Ekspresinya berubah dan tampak menghina ketika membicarakan tentang Jin Jing. "Menunjukkan produk GJ di depanku? Aku hanya ingin memberinya pelajaran."

GJ adalah merek mewah yang paling bernilai dalam beberapa tahun terakhir. Merek ini lahir beberapa tahun yang lalu dan tidak memiliki latar belakang sejarah yang panjang seperti merek lain. Namun, popularitasnya terus meroket di luar kendali. Desain dan jahitan GJ yang unik, ditambah lagi penanganan detail yang luar biasa, membuat para penggiat mode di seluruh dunia mendapat pemahaman baru yang positif terhadap merek ini.

Harga produk GJ jelas tidak murah. Namun, jika dibandingkan dengan harga mahalnya, jumlah produksi dan tingkat kesulitan untuk membeli produknya akan lebih membuat sakit kepala. Hanya tersedia seribu lembar untuk setiap ukuran dari setiap pakaian keluaran baru GJ sehingga terbilang cukup langka. Karena itu, ketika GJ merilis produk barunya tiap tahun, akan ada antrian sepanjang malam di toko-toko besar. Orang-orang rela berebut posisi strategis hanya untuk membeli selembar pakaian dari GJ.

Chu Xiaoxi memandang Gu Xiaoxiao, lalu berkata dengan serius, "Xiaoxiao, sebenarnya aku telah memikirkan suatu hal baru-baru ini. Ayo kita pindah dan keluar dari kamar asrama." 

"Pindah dan keluar dari kamar asrama? Apa kamu berencana untuk pulang dan tinggal di rumah?'

"Aku tidak berniat pulang. Aku sedang sibuk akhir-akhir ini karena harus melakukan beberapa hal. Aku juga berencana untuk bekerja di Feng Yang dan aku mungkin tidak dapat melakukannya jika aku tetap tinggal di asrama. Jadwal kita hampir kosong sekarang dan hanya ada dua kelas dalam seminggu. Waktu kita jadi banyak terbuang di sini. Kebetulan aku memiliki apartemen yang kosong dan tidak dihuni di dekat perusahaan. Kamu sebaiknya pindah denganku dan tinggal di sana."