Axelle, Jenni dan Edward kini dengan tenang berada di perpusatakaan tersebut.
Jika Jenni dan Edward memang benar benar tengah serius dengan buku nya masing masing, maka lain hal nya dengan Axelle yang bukunya hanya di gunakan sebagai media penghalau agar dirinya tak disadari oleh Jenni kalau semenjak tadi ia sibuk menatap lurus gadis itu.
Kedua ujung bibir Axelle tampak tertarik ke atas. Sungguh menurutnya tak ada yang lebih indah di bandingkan hari ini.
Ia tak pernah membayangkan jika dirinya dulu adalah seorang pengagum rahasia Jenni dan hanya dapat melihat nya dari jauh, kini ia benar benar dapat melihat Jenni dari dekat, bahkan sangat dekat.
Rasa takut dan keraguan yang dulu tertanam di dirinya kini semakin memudar begitu saja. Tak ada perasaan takut ataupun ragu mendekati Jenni dan juga sahabatnya itu, yang tak lain adalah Edward.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com