"Lo yang hasut bokap gue supaya gue bisa tunduk sama lo, kan?"
Freya menatap datar. Cewek di depannya terlihat begitu marah dan muak saat menatap wujud yang di bencinya.
"Tangan lo, udah sembuh ternyata."
Jessi mengepalkan tangannya kuat. Bencinya pada Freya semakin meluap dan tidak bisa lagi untuk menahan tangannya untuk meninju wajah Freya saat itu juga.
"Keparat!!"
Freya menahan tangan kanan Jessi saat sedikit lagi akan mengenai rahangnya.
"Lo ga akan pernah mudah bisa hajar gue." Freya juga tidak suka dengan orang yang sangat membantah. "kayaknya lo ga kapok. Apa perlu gue potong tangan ini?!" Seberapa 'pun peringatan yang terucap dari mulut Freya, Jessi mana mungkin mau untuk mendengar dan menjalankan apa yang sudah di ingatkan.
"Silahkan, tapi jangan harap lo masih bisa hidup tenang." Jessi kembali mengancam.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com