"Enggak, kok," ujar gadis itu sembari tersenyum. "Emang aku mau bangun aja, mau ke kamar mandi soalnya."
"Ouh…"
Amia tersenyum, dan berharap alasannya tersebut bisa lebih masuk akal bagi sang kekasih. Dan tidak menunggu lebih lama lagi, ia pun menuju kamar mandi.
"Ouh iya," ujar Rezqi begitu sang kekasih melintas di hadapannya. "Kamu mau aku bikinin teh apa kopi, nih?"
"Kamu ada sediain coklat, nggak?"
Rezqi menggeleng. "Yaah, maaf…"
"Ya udah," Amia tersenyum. "Teh hangat aja."
"Nggak terlalu manis, kan?"
"Kok tahu?" tanya Amia sembari berlalu.
"Soalnya," ujar Rezqi malu-malu. "Manisnya udah ada di kamu soalnya."
"Aaah…!" seru Amia. "Gombal, deh."
Dua tangan Amia terjulur hendak memeluk sang kekasih, sayangnya gerakannya yang lebih mirip zombie berjalan itu kalah cepat dengan langkah Rezqi yang langsung menjauh sembari tertawa-tawa.
"Awas ya kamu!" ujar gadis itu dengan pipi menggelembung.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com