webnovel

Chapter 93

Tangan kanan Crocodile itu kemudian berjalan ke arah Luffy sambil mengayunkan pinggulnya sedikit, sehingga menyebabkan Luffy tersenyum.

"Kau terus membuatku terkesan, Topi Jerami," kata Robin sambil tersenyum, menyebabkan Luffy tertawa kecil.

"Aku senang mendengarnya," jawab Luffy sebelum dia mulai melihat ke sekeliling gurun.

"Apa yang sedang kau cari," Robin bertanya.

"Tempat untuk duduk," jawab Luffy, menyebabkan perempuan itu tersenyum.

"Kurasa aku bisa membantu," kata Robin sebelum dia mengangkat tangannya ke bibir dan bersiul dengan keras, menyebabkan Luffy melihat sesuatu berlari ke arah mereka dari Rainbase. Dalam sekejap mata, makhluk itu muncul di depan dua orang itu, yang membuat Luffy terkejut.

Mahluk itu tampak seperti Banana gator, tapi mereka berbeda, mahluk di depan Luffy sedikit lebih kecil dari Banana gator yang ingin menyerang Vivi, dan di punggungnya terdapat pelana.

"Apa itu?" Luffy bertanya sambil memeriksa Buaya di depannya.

"Ini adalah seekor F-Wani, atau lebih dikenal sebagai Accellegator," kata Robin sambil berjalan ke arah gator dan melompat naik, sebelum memberi tanda kepada Luffy untuk ikut naik.

"Ini adalah jenis lain dari Banana Gator, mereka tidak terlalu ganas dari jenis yang biasa, dan jenis ini bisa bergerak dengan kecepatan tinggi di Gurun Sandora," Robin menginformasikan, ketika Luffy melompat ke atas punggung Gator.

"Ini cukup nyaman," kata Luffy sambil duduk. Luffy kemudian memasukkan tangannya ke mantel dan mengeluarkan sebotol wiski dengan dua gelas kosong. Luffy menyerahkan satu kepada Robin sebelum dia menuangkan minuman untuk mereka berdua. Robin mengambil gelas wiski itu dan meminumnya sebelum langsung menyesali keputusan itu. Robin mulai batuk-batuk dan matanya mulai berair, menyebabkan Luffy tertawa.

"Kau seharusnya meminumnya sedikit-sedikit, bukan langsung menelannya," kata Luffy dengan suara geli.

"Terima kasih atas sarannya," kata Robin dengan sinis. "Kenapa kau begitu santai?" dia bertanya sambil menatap Luffy. "Apakah kau tidak akan pergi membantu kru mu menghentikan perang?" Robin bertanya dengan bingung.

"Aku akan menghentikan perang," jawab Luffy. "Tapi kru ku harus menghadapi pertempuran mereka sendiri," tambah Luffy sebelum menyesap minumannya.

"Jadi, kau akan membiarkan mereka untuk melawan agen tingkat atas?" Robin bertanya.

"Yup, aku tidak bisa terus datang untuk menyelamatkan mereka sepanjang waktu. Mereka perlu belajar untuk bertarung dengan kekuatan mereka sendiri," kata Luffy menyebabkan Robin menganggukkan kepalanya.

Robin ingin mengatakan sesuatu yang lain, tetapi sebelum dia dapat mengatakan apa pun, seseorang mendarat di antara Banana gator dan Crocodile, mengejutkan 2 orang di atas banana gator.

Ketika Luffy melihat ke arah suara, dia melihat seorang pria mengenakan jubah putih panjang dengan motif seperti bintang berwarna coklat di dan penutup kepala dengan motif yang sama. "Siapa kau dan dari mana kau berasal?" Luffy bertanya, tidak menyukai bahwa dia dengan mudah bisa di kejutkan orang asing.

"Itu adalah Pell, dia adalah salah satu dari dua kepala tentara kerjaan di Alabasta," kata Robin, menyebabkan Luffy menganggukkan kepalanya.

"Siapa kau dan mengapa kau bersama dengan wanita itu?" Pell bertanya kemudian memposisikan tangannya di pedangnya, yang menyebabkan Luffy menyipitkan matanya.

"Aku adalah orang yang disewa tuan putri untuk menyelamatkan negara ini," jawab Luffy dengan tenang.

"Jika kau di sini untuk menyelamatkan negara ini, apa yang kau lakukan dengan wanita itu ?!" Pell bertanya sambil menunjuk Robin.

"Tidakkah ibumu pernah mengajarimu bahwa tidak sopan untuk menunjuk seseorang, apalagi pada wanita," kata Luffy membuat Robin tertawa. "Dan untuk pertanyaanmu, dia bekerja untukku," kata Luffy, mengejutkan Robin dan Pell.

"Dia adalah mata-mata yang ku suruh menyusup ke organisasi Crocodile. Sekarang, setelah Crocodile sudah di bereskan, dia bisa kembali untuk bergabung kembali dengan kru ku," Luffy berbohong dengan lancar.

"Di mana sang putri?" Pell bertanya.

"Aku mengirimnya dan seluruh kru ku ke Alubarna. Jika kau bergegas, kau bisa menyusul mereka," kata Luffy sambil menunjuk ke arah, ke mana kepiting raksasa yang membawa semua orang pergi.

Pell melihat ke tempat Luffy menunjuk dan hendak pergi ke arah itu, tetapi berhenti dan menatap Luffy.

"Apakah kau tidak akan ikut?" Pell bertanya, menyebabkan Luffy tertawa.

"Aku jauh lebih cepat daripada kau, jadi pergilah duluan," kata Luffy sebelum dia berbalik dan menatap Crocodile yang terikat.

"Ditambah lagi, masih ada sesuatu yang harus aku lakukan," tambah Luffy dengan suara dingin, mengirim rasa merinding ke punggung Pell. Pell mengangguk sebelum berubah menjadi elang dan terbang.

"Jadi, aku bekerja untukmu sekarang?" Robin bertanya dengan suara menggoda yang menyebabkan Luffy tertawa kecil.

"Well, aku akan mengajakmu untuk bergabung dengan kru ku," kata Luffy sambil berbalik dan memandang Robin.

"Dan mengapa aku harus bergabung?" Robin bertanya.

"kau tidak akan perlu melarikan diri lagi," jawab Luffy, menyebabkan senyuman menggoda Robin menghilang dari wajahnya. "kau ingin membaca Poneglyph yang dimiliki oleh keluarga Nefertari, kan?" Luffy bertanya sekali lagi mengejutkan Robin.

"Bagaimana kau tahu?" Robin bertanya dengan suara kaget.

"Ayolah, itu tidak sulit untuk ditebak," kata Luffy sebelum menyesap wiskinya. "Pada akhirnya semua di Alabasta ini akan menjadi wilayahku. Aku bisa meminta raja untuk membawa kita ke Poneglyph untuk kau baca," kata Luffy, menyebabkan Robin untuk melihat ke arah Luffy selama beberapa menit sebelum dia terkekeh.

"Kenapa kalian semua para D selalu menyebabkan begitu banyak masalah?" Robin bertanya, tidak berharap untuk mendapat jawaban Luffy, namun terkejut ketika Luffy benar-benar menjawab.

"Itu adalah will (kehendak) kami. Itu adalah will of D," jawab Luffy, menyebabkan Robin memutar kepalanya dengan sangat cepat dan menatap Luffy dengan mata seukuran piring makan.

"kau berbicara seolah-olah kau tahu arti dari D," kata Robin, menyebabkan Luffy tertawa.

"Aku tahu," jawab Luffy, membuat Robin lebih terkejut. "Anggap saja dua orang idiot yang tahu sejarah penuh tentang apa yang terjadi pada Void Age sedang mabuk berat pada suatu malam, dan memutuskan untuk membongkarnya seperti itu hal biasa," kata Luffy, menyebabkan Robin yang malang benar-benar mulai gemetar karena kegembiraan.

"Namun aku berhasil melarikan diri sebelum mereka bisa menceritakan semuanya padaku," kata Luffy sambil tertawa.

"Kenapa kau lari !?" Robin bertanya sedikit menaikkan volume suaranya.

"Karena, jika mereka mengatakan kepadaku semuanya, maka keseruan petualangan ku dari mencari tahu apa yang terjadi menggunakan usahaku sendiri akan menghilang," kata Luffy, membuat Robin mengerti.

"Aku yakin kau tidak ingin aku memberitahumu apa yang aku tahu sekarang. Itu hanya akan menghilangkan kepuasan mu dari mencari tahunya sendiri, dan itu akan membuat pengorbanan orang-orang yang kau sayangi tidak ada artinya," kata Luffy, menyebabkan air mata mengalir dari mata Robin.

"Jadi, itu memang ada," bisik Robin pada dirinya sendiri. "Rio Poneglyph memang ada," kata Robin, ketika air mata mulai keluar dari matanya. Luffy tersenyum dan mendekat ke robin sebelum memeluknya.

"Ya, itu memang ada," bisik Luffy kembali, menyebabkan Robin mulai terisak-isak ke dadanya.

"Aku hampir kehilangan harapan," kata Robin di antara isak tangisnya. "Jika Poneglyph di Alabasta ini bukan yang ku harapkan, aku akan menyerah, tetapi kau ... kau baru saja mengatakan kau kenal seseorang yang tahu sejarah lengkapnya, bukan?" tanya Robin, masih belum percaya.

"Ya, jika kau bergabung dengan kru ku, aku akan membiarkan mu bertemu dengannya ketika kita sampai di Kepulauan Sabaody," jawab Luffy sebelum dia menyeka air matanya. Robin melepaskan Luffy dan mulai mengeringkan air matanya sebelum dia berbicara dengan Luffy dengan nada bersemangat.

"Aku harus pergi," kata Robin dengan tergesa-gesa. "Jika apa yang kau katakan itu benar, aku harus mulai mencari semua Poneglyph yang tersisa," kata Robin sambil membenarkan pakaiannya.

"Tenanglah," kata Luffy sambil meraih pundaknya. "kau harus pelan-pelan. Jangan terburu-buru, Poneglyph tidak akan pergi kemana-mana, kau harus mengambil langkah ini satu per satu," kata Luffy dengan tenang dan suara serius.

"Ohara terlalu tergesa-gesa, mereka bergerak maju terlalu cepat dalam waktu yang singkat, dan itu menyebabkan kehancuran mereka," kata Luffy dengan pelan, menyebabkan Robin tersentak sedikit saat kota kelahirannya di sebut.

"kau perlu mengatur waktumu. Jangan terburu-buru menuju kematianmu, luangkan waktu lalu berhenti dan mencium bunga-bunga mawar, lihat dunia. Jika kau terus berjalan dengan kecepatan mu sekarang, kau hanya akan menarik perhatian yang tidak diinginkan dari lima bajingan di Marijoa, "kata Luffy dengan sedikit menggeram, saat menyebutkan lima orang tua pemimpin World Government.

"Bagaimana aku bisa berhenti dan mencium bau mawar ketika ke mana pun aku pergi orang-orang mencoba membunuhku ?!" Robin berteriak / bertanya.

"Itu sebabnya aku memintamu untuk bergabung dengan kru ku," jawab Luffy dengan tenang. "Aku bisa melindungimu dari apa pun yang dilemparkan pemerintah padamu ... bahkan seorang Admiral," kata Luffy mencoba menenangkannya.

"Baiklah aku percaya," kata Robin, tidak terlalu percaya dengan iming-iming Luffy. "Tapi melihat bagaimana majikanku yang sekarang sudah selesai," kata Robin sambil memandang ke tubuh Crocodile yang terikat. "Kurasa aku akan bergabung dengan kru mu," katanya dengan senyum, yang menyebabkan Luffy tersenyum kembali.

"Sempurna, aku akan menyerahkan padamu untuk mencoba dan meyakinkan kru ku bahwa kau tidak akan membunuh mereka," kata Luffy bercanda.

"Kedengarannya cukup mudah," jawab Robin dengan percaya diri. "Jadi, apa yang akan kita lakukan dengannya?" tanyanya sambil menatap Crocodile.

"Aku berjanji pada Smoker bahwa dia akan menangkapnya ketika aku sudah membereskan Crocodile," jawab Luffy sebelum menghabiskan minumannya.

"Aku benar-benar terkejut bahwa dia belum mencoba melarikan diri," Ucap Robin.

"Dia tidak bisa," jawab Luffy membingungkan Robin. "Petir itu diinfuskan dengan haki, dan selama itu mengikatnya, tali itu juga mengirimkan sejumlah kecil aliran listrik yang juga diinfuskan haki melalui sistem sarafnya," kata Luffy ketika dia berbalik dan menatap Shichibukai yang babak belur parah.

"Itu agak Overpower," kata Robin menyebabkan Luffy tertawa.

"Segala sesuatu tentang ku Overpower," jawab Luffy menyebabkan Robin tertawa. Tepat ketika dia hendak mengatakan sesuatu pada Luffy, siput transponder Luffy mulai berdering.

--------------------------------------

Kalau kamu suka fanfiksi dan lagi gabut, kamu bisa check website fanfiksid.com buat baca fanfiksi berbahasa indonesia :D