Vincent mengamati langit. Matanya merenung penuh makna, pada langit putih yang birunya terkikis cahaya. Siapa sangka hatinya menyebut satu nama. Axelia.... Dengan penuh kerinduan.
Tidak bisa... Dia tidak mau berlama-lama di sini. Dia ingin secepatnya melepas rindu pada Axelia.
Melihat sekeliling, kedamaian desa ini menenangkan sejenak hatinya yang gundah. Tampak di sana, Aiden sedang bersama dua anak-anak. Satu Wolly dan satunya lagi anak penduduk desa. Entah sedang apa mereka. Bermain-main mengayunkan senjata kayu.
Vincent berkaca pada Aiden. Lelaki itu... Salah satu, atau mungkin satu-satunya sosok lelaki yang paling dekat dengan Axelia. Keduanya sudah lama kenal. Dibandingkan dengan dirinya yang baru datang ke hidup mereka, tentu perasaan ini sudah lancang singgah.
Panik melanda tiba-tiba, membuat suasana damai jadi pecah. Mereka melihat ada pasukan kapal mendekat. Para warga berlarian membawa anak-anak ke tempat aman.
Ada apa ini?
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com