Pagi menyapa dengan iringan air hujan yang menetes cukup deras. Dengan tubuh lemah, Illona yang sudah membuka mata mulai bangkit dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Kini Illona berdandan lebih rapi daripada saat ia kehilangan kabar Hugo. Meski hanya mengikat rambutnya ke atas, gadis itu sedikit memancarkan aura yang lebih positif.
Setelah selesai bersiap dan sarapan, Illona segera keluar dari tempat tinggalnya sembari membawa payung. Gadis itu sebenarnya paling malas saat hujan turun, sebab ia harus berhati-hati terhadap genangan, menunggu bus lebih lama dari biasanya, bahkan dirinya harus siap berdesak-desakan karena banyak orang yang memilih menggunakan angkutan umum saat turun hujan.
"Hah, hujannya deras sekali ya," ucap Illona yang berdiri di depan bangunan tempat tinggalnya sembari mendongak menatap langit.
Di saat dirinya tengah melamun menikmati tetesan air hujan yang mengenai wajahnya, Illona terkejut dengan suara klakson yang menyapa telinga.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com