Hugo akhirnya memilih untuk masuk. Meski ada rasa gugup yang menyerang hati, ia tetap mencoba tenang karena Illona sendiri pun terlihat tenang.
Begitu masuk ke tempat tinggal gadis itu, Hugo segera duduk menunggu Illona yang ingin mandi terlebih dahulu. Gadis yang seharian beraktivitas di luar, merasa tidak nyaman karena tubuhnya dipenuhi banyak kuman dan debu.
"Astaga, tenanglah hati," gumam Hugo. Laki-laki itu sebenarnya tidak tahu apa yang ingin dia lakukan di rumah Illona. Sebab dia memang tidak ada rencana mampir. Terlebih lagi, mereka juga tidak ada jadwal belajar bersama hingga dia pun tidak tahu harus memulai perbincangan darimana.
"Masa iya, tiba-tiba aku minta diajari?" tanya Hugo. Namun, ia takut kalau dirinya jadi tidak natural jika meminta pelajaran tambahan.
Ceklek!
Suara pintu kamar mandi yang terbuka tiba-tiba terdengar di telinga Hugo. Laki-laki itu spontan menoleh ke asal suara dan dia pun mendapati Illona yang baru saja selesai mandi dan keramas.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com