"Heuuh, siapa peduli. Toh aku menyerahkan dia padamu. Bukan pada bededah yang tak jelas. Harusnya dia berterimakasih padaku. Kau pria kaya di negara ini. Pengaruhmu cukup besar dimana-mana. Kenapa Andrea tak mau menerimamu?" sahut Felix yang sama sekali tak merasa bersalah.
"Kau yakin, tak pernah bercinta dengannya saat kalian pacaran?" tanya Rendy.
"Andrea bukan gadis murahan. Beberapa kali aku mencoba meminta padanya tapi dia tak pernah mau," ujar Felix.
"Berarti aku yang sudah mendapatkannya," ujar Rendy bangga.
"Bukankah kau juga melakukannya dengan Bruno?" tanya Felix.
"Bajingan itu berkata padamu?" tanya Rendy.
"Ya, dia bilang kalian berdua meniduri Andrea malam itu," ujar Felix.
"Cih, aku salah kamar waktu itu. Kupikir aku sudah memesan kamarku. Aku mabuk sekali saat itu. Aku tak ingat apa yang terjadi. Tiba-tiba kami bertiga sudah ada di atas ranjang yang sama," ujar Rendy.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com