"Kenapa kau malah berlari keluar dari acara ini, Tuan Rendy Wijaya?" ujar Evans penuh penekanan.
Kenand melihat tuannya sedang berbicara dengan Rendy. Ia ingin sekali turun dan menariknya namun tak bisa karena semuanya akan kacau.
"Kenapa mereka harus bertemu?" ujar Kenand kesal.
Kenand lantas berusaha untuk menghubungi Anthony yang tengah asyik menikmati pesta meskipun semua orang kebingungan karena Rendy tak ada di atas.
"Tuan Anthony, kita tak pulang sekarang?" tanya Laura.
"Tidak Laura. Kita bebas mau mengikuti pesta di sini berapa lama. Hanya kakakku dan Andrea yang punya misi di sini," ujar Anthony.
"Tapi saya merasa tak nyaman dengan suasana gaduh ini," ujar Laura.
"Kau ingin pergi?" tanya Anthony.
"Iya sebaiknya kita pergi," ujar Laura.
"Okey," Anthony menenggak minumannya lalu menaruhnya di atas nampan saat pelayan melewatinya.
"Kita pergi," ucap Anthony.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com