Evans segera berbalik saat mendengar suara yang tak asing itu.
"Andrea," ujar Evans.
Perlahan Andrea mendekati Evans yang berbaring di atas ranjangnya. Ia lantas duduk di samping Evans.
"Kenapa kau tak menungguku tadi? Aku ingin bertemu denganmu," ujar Andrea.
"Untuk apa?" sahut Evans ketus.
"Aku dengar kau bermain main setiap hari?"
"Itu hal biasa," sahut Evans dingin.
"Kenapa tak bermain juga denganku? Kau tak datang ke rumah," ujar Andrea.
"Aku sibuk," sahut Evans.
Andrea menghela nafas saat Evans seperti anak kecil yang sedang marah. Digenggamnya tangan pria itu yang begitu kekar.
"Evans," panggil Andrea.
Evans tak menjawab. Ia tak bisa bergerak saat tangan mungil Andrea menggenggamnya. Namun ia masih saja marah kepada gadis itu.
"Evans," panggil Andrea lagi.
Namun tetap saja Evans tak bergeming.
"Kalau begitu aku akan pergi. Kau tak ingin bertemu denganku. Aku akan pergi saja," ujar Andrea seraya melepaskan genggamannya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com