Hari Jum'at tiba ....
Seperti yang sudah direncanakan, Andrea bersama pengawal pribadinya menuju ke lapas tempat Wijaya ditahan.
Mobilnya berhenti tepat di depan lapas. Saat ia turun, ia melihat Rendy menghampirinya.
"Kau bahkan tetap cantik meski hanya memakai pakaian sederhana," ucap Rendy.
"Ini kehidupan asliku. Bukan Andrea seorang bintang. Kau tak perlu berlebihan. Kau bahkan sudah tahu kondisi terburukku," ucap Andrea seraya melintas.
"Bukan lewat sana. Lewat sini, Andrea," ucap Rendy.
"Ouh, sorry."
Mereka lantas masuk ke lapas dan melakukan screening terlebih dulu. Karena tak boleh menjenguk lebih dari satu, Rendy menunggu Andrea di ruang tunggu.
"Masuklah, aku akan menunggumu di sini," ucap Rendy.
"Okey"
Andrea masuk ke ruang khusus untuk menjenguk tahanan khusus korupsi. Ia duduk di kursi yang disediakan.
Matanya tak berhenti menatap ke sana ke mari. Baru pertama kali ia melihat lapas.
"Di sini pasti menyeramkan," gumam Andrea.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com