"Bolehkah, aku mengusulkan nama?" tanya Andrea.
Tuan Lee dan Evans menatap ke arah Andrea. Bertanya tanya siapa yang akan diajukan.
"Silvy, temanku. Bolehkah, dia?" tanya Andrea.
"Tidak, dia terlalu lemah, Andrea. Aku tak mau kejadian yang sama terjadi lagi," ujar Andrea.
"Silvy pandai berkelahi. Dia sering membantuku saat aku diganggu orang," ujar Andrea.
"Kau tanya dulu padanya. Menjadi manajer artis bukan pekerjaan sembarangan," ujar Tuan Lee.
"Dia sahabatku, Tuan Lee. Dia sangat mengerti aku," sahut Andrea.
"Tapi dia tak mengerti dia keartisan. Itu tanggung jawab besar, Andrea," ujar Tuan Lee.
"Kau, kan, bisa mengajari dia. Aku setuju jika temannya menjadi menajernya. Dia bisa berkelahi. Itu point penting," ujar Evans.
"Tiba tiba kau berubah pikiran. Tapi tetap saja dia tak akan anti peluru," sahut Tuan Lee.
Andrea cukup mengerti akan ucapan Tuan Lee. Ia pasti sangat terkejut karena harus kehilangan karyawannya yang begitu pintar dan memiliki kemampuan.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com