"Baiklah, Tuan. Saya ijin pamit terlebih dahulu. Jika kekasih saya menghubungi Anda. Tolong sampaikan padanya. Saya mencarinya. Saya sangat merindukannya," ujar Felix.
"Baiklah, tapi ... Bagaimana bisa Anda tak tahu dimana keberadaan kekasih Anda?" tanya Evans.
"Kami sedang bertengkar waktu itu. Dia tiba tiba saja pergi. Dia tak pernah seperti ini sebelumnya. Apapun kesalahan saya dia selalu memaafkan. Tapi mungkin kali ini dia benar benar kesal," ucap Felix.
"Mungkin kesalahan Anda terlalu fatal," ujar Evans.
"Ya, memang. Saya akui, saya terlalu berlebihan," ujar Felix tanpa merasa berdosa sedikitpun.
"Baiklah, saya akan sampaikan, jika kekasih Anda menghubungi saya," ujar Evans.
"Ngomong ngomong, bagaimana bisa rumah ini menjadi milik Anda tanpa Anda bertemu dengan pemiliknya?" tanya Felix.
"Rumah ini dilelang sudah sejak lama. Dan kebetulan saya suka desain klasik ini. Saya membayar lewat bank. Legalitas sekretaris saya yang mengurus," ujar Evans.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com