Andrea tak menjawab ucapan Silvy. Dia hanya tersenyum kecut, seakan memendam kepedihan yang begitu dalam kepada Evans.
"Jangan beritahu Evans apapun tentang Philips. Kau juga, Deny," sahut Andrea.
"Baik, Nona," jawab Deny.
Namun Silvy hanya menghela nafas.
Tak berapa lama mereka sampai di gedung StrarLight. Andrea menatap tempat itu yang sudah satu tahun tak ia datangi.
"Aku mencium aroma uang," ucap Andrea.
Silvy segera turun bersama Andrea. Sementara mobilnya langsung menuju ke tempat parkir.
"Aku gugup," ucap Andrea.
"Kau tak berpikir akan berpikir bertemu tuan tampan itu di sini, kan?" goda Silvy.
"Kau pikir dia tak memiliki pekerjaan? Kau tak lihat di tv dia sangat sibuk," ujar Andrea.
"Kau juga sibuk, Andrea," sahut Silvy.
"Sibuk menyusui anakku," ucap Andrea sambil tersenyum.
Mereka berjalan menuju ke lantai lima ke kantor Tuan Lee. Beberapa mata melihat Andrea yang melintas.
"Bukankah itu Andrea?" bisik beberapa karyawan StrarLight yang sedang berkumpul.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com