TOK! TOK! TOK!
"Andrea! Buka pintu!" Suara Kenand terdengar dari luar pintu.
Andre langsung berdiri menuju pintu. Membuka kait pengunci.
"Cepatlah!" ujar Andrea.
Madam Kim dan Dokter Lust masuk ke dalam kamar Andrea.
"Kunci pintu! Nona, Anda tunggu di luar," ucap Madam Kim.
"Tapi ... "
"Biarkan dia di sini," ujar Evans lirih.
Kenand mengunci pintu dan menuruti apa kata Evans untuk membiarkan Andrea tetap di dalam.
Dokter Lust meraba dada Evans yang terus saja dipeganginya. Andrea hanya bisa melihat dari ujung ruangan karena ketakutan.
"Dia kenapa?" gumam Andrea.
Tangan gadis itu gemetaran hebat. Sesekali ia menggigit kukunya karena saking gugupnya.
Kenand memperhatikan sikap Andrea. Sepertinya Andrea punya kenangan buruk, melihat betapa gadis itu begitu ketakutan.
"Dia, akan baik-baik saja," ucap Kenand.
"Kau yakin?" tanya Andrea panik.
"Iya, mungkin agak lama baru bisa tenang, tapi dia pasti akan baik-baik saja," uji Kenand.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com