Agung menatap wajah Aksa yang lelah bercampur dengan rasa penasaran. Dia mungkin ingin segera mengetahui siapa pelaku yang sudah membuat Hana menjadi seperti itu.
Agung kemudian mendekat ke arah Aksa. Dia ingin menyampaikan sesuatu dengan suara pelan agar tidak terdengar oleh yang lain. Karena info itu masih bersifat rahasia.
"Darah itu merupakan darah seorang wanita hamil. Pelakunya sedang mengandung," sambung Agung mencoba menahan rasa sesak di dalam dadanya.
Aksa menggelengkan kepalanya mencoba untuk menolak percaya apa yang diucapkan Agung. Kalau itu benar, pelakunya mengarah pada satu nama. Apakah itu Intan?
"Bang, informasi itu akurat kan?" tanya Aksa dengan suara yang bergetar. Tangan Aksa terlihat gemetaran juga. Dia sangat terkejut dengan penjelasan Agung.
"Gue belum meminta sampel darah Intan," kata Agung. Suaranyanya pun ikut bergetar. Agung juga terlihat seperti masih belum mempercayainya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com