Pintu lift terbuka dan mereka berdua sampai di lantai kamar yang Tania pesan. Martin segera menarik Tania dengan tidak sabaran. Tania tidak bisa mengelak dengan ajakan dan bujukan Martin saat itu.
Tania kemudian segera membuka pintunya dengan kunci yang sudah dia siapkan. Begitu pintu kamar itu terbuka. Martin segera mendorong tubuh Tania ke dalam kamar.
Menutup pintu kamarnya, dan segera melucuti pakaian Tania. Saat itu Tania memakai atasan berbahan katun yang tebal. Martin langsung mencumbui Tania dengan rakus.
Tania tidak kuasa melawan. Begitu dia berada di kamar. Berarti semua kendali dan kuasa berada di tangan Martin. Martin begitu beringas menyentuh Tania.
Semua pakaian dia lucuti satu per satu. Tania hanya bisa pasrah menerima nasibnya seperti itu. Dia harus menerimanya, sebagai balasan kalau dia sudah melakukan suatu kejahatan dengan Martin.
Kedua mata Tania mencoba untuk tidak menangis, saat Martin mulai aktif menyentuh dan menjamah setiap lekuk tubuhnya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com