Jawaban dari Aksa memang membuat Hana lega. Dia mempercayai Aksa. Meskipun saat ini dia sedang amnesia, dia tidak pernah berbohong.
"Siapa Yujin, siapa Yujun?" tanya Bang Gor masih dengan suara yang penuh emosi.
"Mereka adalah yang menyelamatkanku Bang!"
Hana melepas pelukannya dan meminta Abangnya itu untuk tenang. Dia tidak mau kalau Bang Gor kembali lagi emosi.
"Bang, Shanum ketakutan lihat Abang, sebaiknya Abang minta maaf dulu sama Kak Aksa!"
Bang Gor tidak menggubris. Dia hanya berjalan penuh kesal keluar pagar rumah. Dia meninggalkan mereka semua dengan sisa amarah yang terpendam.
"Biarkan saja dulu Hana! Nanti juga dia akan menyadari kesalahannya. Masuklah ini sudah malam!" Merry kemudian menggandeng Shanum untuk kembali lagi ke dalam rumah.
Hana kemudian menghampiri Aksa yang duduk tergeletak di lantai dengan meringis kesakitan. Hana mengulurkan tangannya untuk membantu Aksa berdiri.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com