Lyra memakai kesempatan Martin sibuk bicara dan mengusap pipinya. Mulai saat itu Lyra akan melawan, jikalau ia sedang tidak ingin, Lyra menolak disentuh Martin. Kecuali mereka sama-sama mau.
Lyra sudah terlanjur hamil, oleh sebab itu percuma menghindar. Sok jual mahal, yang katanya menjaga harga diri, bullshit. Akan lebih baik jangan dilakukan. Lyra sadar terhadap situasi dan keadaannya. Lyra realistis.
"Kau melawanku!?"
Martin mulai tidak stabil lagi emosinya. Lyra lelah sekaligus takut. Alamat Martin akan mengamuk. Lyra tak yakin ia bisa terus mempertahankan diri dari sikap beringas Martin. Akan ada saatnya Lyra tak dapat berkutik.
***
Nasib Lyra saat itu pastilah sedang bagus. Oleh sebab itu Lyra tidak benar-benar diamuk massa oleh Martin. Setidaknya begitulah yang terjadi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com