Tindakan acuh Arsy langsung berdampak pada Martin. Mulut Martin menggangga lebar. Martin tak percaya, semudah itu Arsy mengikuti yang ia ucap?
Arsy setuju seolah membalikkan telapak tangan.
Lalu, apa-apaan tindakan Arsy?
Apa yang ada dalam otak lelaki itu?
Tidak mungkin, aneh!
Martin senang akan tetapi bingung pada keputusan lelaki tersebut. Tak paham.
Lagipula, Arsy mengacuhkan Martin sekaligus merendahkannya. Martin tidak terima. Walau begitu pada akhirnya Martin hanya berakhir menghela napas. Martin memang seperti itu, jadi ya sudahlah. Martin diam.
"Kita lihat sejauh mana kau bertahan, Arsy."
Martin tersenyum licik.
***
Lyra sampai pada sebuah ruangan. Setelah berjuang, pada akhirnya Lyra sampai pada tempat pemberhentian terakhir. Lyra senang. Yang tak kalah penting lagi, Lyra bersyukur ia masih hidup!
Melihat situasi yang terjadi, Lyra pikir ia sudah mati. Pada kenyataannya Lyra masih bernapas.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com