Mulut Lyra mencibik kesal, mata langsung rolling eyes. Berbanding terbalik dengan reaksi tubuh, hal yang justru Lyra katakan selanjutnya adalah begini. "Pasangan hidupmu pun juga harus yang realistis plus idealis, dan aku melihat hal itu dari dalam diri Liora."
"Maybe, aku pun tidak ingin mengatakan ini. Sebab aku seperti menjatuhkan diri sendiri. Menyedihkan." Lyra menunduk. Jikalau berucap begitu, yang ada Lyra terkesan mendukung hubungan Martin dan Liora. Padahal aslinya Lyra sakit hati. Lyra marah.
"Terserah, I don't care." Martin mendengus, ia menatap kesal Lyra. Lalu Martin lanjut bekerja. Lyra turut berdecih, kalau lawan bicara Lyra tidak menghiraukan keberadaannya, lebih baik Lyra masak. Percuma bicara dengan Martin, bawaannya Lyra makan hati terus.
Sikap Martin menunjukkan jikalau ia sudah tak ingin bicara lagi. Oleh sebab itu lebih baik Lyra cukupkan. Lyra tak ingin bicara tidak mendapat respon. Buang-buang air liur.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com