webnovel

The Castylin#

Semuanya dimulai, setelah aku tiba-tiba terbangun kedalam tubuh seorang anak balita. Anak seorang raja, tapi sayang sekali aku harus terkurung di tempat ini. Dengan kesempatan di setiap hari ulang tahun ku, aku akan mendapatkan kebebasan untuk keluar dari tempat bagaikan penjara ini.

Sukma_d884 · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
4 Chs

A. Terjebak dalam tubuh balita

Aku membuka mataku, menatap setiap sudut ruangan ini. Ruangan yang begitu asing dimataku. Dengan ukuran sedang, interior yang begitu kuno dan tanpa cendela satupun. Ruangan ini hanya disinari oleh cahaya lampu gantung saja.

Bukankah, tadi aku berada di kamarku dengan tertidur nyenyak? Lalu, kenapa aku bisa berada di kamar orang lain ini?

Tak ingin berpikir panjang, aku putuskan untuk turun dari atas kasur. Tapi, mengapa kakiku tak bisa sampai ke lantai ketika aku menurunkannya? Aku menyipitkan mataku melihat kakiku yang mungil. Astaga, mengapa kakiku berubah menjadi pendek dan mungil seperti kaki anak balita? Dengan hati-hati aku menurunkan tubuhku sambil berpegangan pada kasur yang empuk ini.

Setelah aku turun dari atas kasur, aku berjalan menuju ke cermin besar yang hanya berjarak beberapa langkah dari tempat tidur.

Aku mengerjapkan mataku melihat bayangan tubuhku di cermin. Rambut pirang panjang bergelombang, kulit putih cerah, hidung mancung, tubuh dibalut dengan gaun tidur,warna manik biru bagaikan batu kristal. Manik biru ini sangatlah unik, berbeda dari beberapa orang bermata biru lainnya.

Aku tak percaya ini, bagaimana bisa tubuhku yang berusia enam belas tahun hanya dalam semalam berubah menjadi tubuh anak balita? Walaupun begitu aku sebenarnya menyukai tubuh mungil manis ini.

Ughh

Tiba-tiba aku merasakan kepalaku berdentum hebat, rasanya sangat sakit bagaikan ketiban batu besar. bersamaan dengan itu pula bayangan memori berputar di kepalaku bagaikan sebuah film, walaupun terdapat beberapa memori yang terlihat hanya samar-samar.

Selang beberapa lama, semuanya kembali menjadi normal. Walaupun aku masih sedikit merasakan pusing. Tapi, setidaknya aku bisa melihat memori pemilik tubuh ini.

Dan inilah aku, yang sebelumnya menggunakan nama Ashley Bevarlo kini akan berubah menggunakan nama Castylin Deamor. Nama Castylin Deamor sendiri adalah nama pemilik tubuh ini, Castylin Deamor merupakan seorang putri kerajaan. Tapi, karena dua tahun lalu, raja Morisco yang merupakan ayah Castylin mengetahui kejahatan besar yang dimiliki oleh ratu Deamor akhirnya membunuh ratu Deamor yang merupakan ibu Castylin dengan menggunakan tangannya sendiri. Dan sejak itulah raja Morisco tak pernah mempercayai perkataan seorang wanita dan membenci Castylin putri kandungnya sendiri. Lalu, mengurung putrinya di sebuah tempat yang sulit untuk di jangkau oleh sinar matahari, yaitu di bawah tanah.

"Anak ang malang (anak yang malang)," Gumamku tanpa sadar, dan kenyataannya aku masih kesulitan bicara dalam tubuh bocah dari dunia lain ini. Ah, maksudku jiwaku lah yang berasal dari dunia lain.

Sungguh begitu malang ketika aku menyadari bila Raja Morisco yang masih muda itu tak berperasaan sama sekali dan kejam bagaikan seorang psikopat. Dan sebaiknya aku tak bertemu dengan orang seperti itu.

Tak tak tak

Tiba-tiba terdengar derapan langkah kaki memecahkan keheningan ruangan ini. Aku membalikkan tubuhku melihat seorang pelayan muda datang dari bayangan kegelapan menghampiri ku. Lalu, diikuti dua pelayan lainnya di belakang dengan membawa makanan.

Aku ingat, pelayan paling depan itu bernama Anzola York. Pelayan yang sangat setia, dan mudah untuk diandalkan.

"Tuan putri, apakah tuan putri baik-baik saja? Mengapa wajah tuan putri pucat?" Tanya pelayan Anzola padaku dengan cemas.

Aku tersnyum manis,"astylin, tidak apa-apa,"

"Wah, manisnya. Ini pertama kalinya aku melihat tuan putri tersenyum manis," Seru Anzola dengan bahagia. Bagi mereka senyuman ku yang seperti ini adalah pertama kalinya, karena Castylin sendiri memiliki sikap yang pemurung setelah dikurung di tempat ini dan selalu bersikap dingin terhadap siapapun.

"Bukankah, sikap tuan putri hari ini berbeda?" Tanya pelayan di belakang tubuh Anzola.

"Bukankah itu berarti ini hal yang baik?tuan putri pasti akan menjadi putri yang ceria setelah ini," Balas pelayan satunya lagi, yang tak tau siapa namanya.

Ku lihat Anzola membalikkan badannya dengan tatapan tajam,"Diamlah kalian, jangan berisik," Tegasnya, dan segera membuat kedua pelayan tadi terdiam. Dan tersadar bila sedaritadi aku mengawasi mereka.

"Kakak-kakak.. Astylin boleh minta tetuatu tidak?" Ujarku dengan suara imutku sambil menarik-narik rok Anzola yang baru saja membalikkan tubuhnya menghadapku.

Anzola menyunggingkan senyumannya sambil menggendong tubuhku,"katakan saja, tuan putri mau apa?"

"Astylin mau kelual dali sini (Castylin mau keluar dari sini)," Dengan tatapan penuh harapan aku berucap.

Anzola menggeleng pelan dan mencium puncak kepalaku dengan penuh kasih sayang,"maafkan saya tuan putri. Atas perintah yang mulia raja, tuan putri hanya bisa keluar ketika ulang tahun putri tiba. Dan ulang tahun tuan putri akan tiba dua hari lagi," Bisiknya dengan nada sedihnya.

Kecewa dan marah bercampur menjadi satu, itulah yang sekarang ku rasakan. Ayah brengsek! Itulah julukan untuknya. Bagaimana mana bisa ada ayah seperti itu? Dengan mengurung putrinya bagaikan binatang, tanpa memberikan kebebasan. Bahkan, keluar pun hanya satu tahun sekali. Sungguh luar biasa tak berperasaan. Seakan-akan putrinya telah melakukan dosa yang teramat besar.

Aku kecewa dan marah, tapi tak akan menunjukkannya dengan terang-terangan dan malah menggantinya dengan cengiran kecil. Agar mereka tak merasa sedih.

"Kalo begitu, astylin minta Kuas, at walna, keltas putih ang banyak (kalo begitu, Castylin minta kuas, cat warna, kertas putih yang banyak)" Dengan antusias aku menyebutkan keinginan ku satu-persatu.

Anzola mengernyitkan dahinya seakan ia bertanya,"untuk apa itu semua?" Tapi ia tak mengutarakannya langsung.

Dan memilih untuk mengangguk pelan menyetujui permintaan ku,"tuan putri pasti akan mendapatkannya,"

Dengan senang aku memeluk leher Anzola dengan manja. Sebelum, jiwaku terjebak di dalam tubuh ini. Aku tak pernah mendapatkan perhatian seperti ini. Orang tuaku selalu sibuk untuk bekerja dan bekerja, begitulah setiap harinya. Dan tak pernah memberikan perhatian atau meluangkan waktu sedikitpun untukku. Hmm, sungguh menyebalkan.

Sepertinya aku akan memikirkan sebuah rencana agar diriku tak selamanya terkurung di tempat ini. Mungkin, dengan mencari-cari perhatian dari raja Morisco dan memintanya agar memberikan ku kebebasan? Tentu itu pemikiran yang gila, sebaiknya aku tak pernah dipertemukan oleh psikopat gila itu. Karena besar kemungkinan pria gila itu akan membunuh ku.

Bagaimana jika kabur darisini dan hidup layaknya penduduk biasa? Lumayan bagus, tapi bagaimana jika dikemudian akhirnya raja gila itu mencari keberadaan ku? Lalu memenggalku karena lari dari dalam penjaranya?

Astaga, mengapa begitu sulit? Akankah aku untuk selamanya tinggal disini? Tidak! Aku takkan mau tinggal di tempat ini selamanya.

Sepertinya aku hanya bisa menggunakan ide kedua, yaitu kabur dari tempat ini. Tapi, aku harus menunggu tumbuh lebih besar lagi, mungkin ketika aku berusia tujuh belas tahun. Agar bisa mencari nafkah dan pergi sejauh-jauhnya yang kubisa dari ayah brengsek ku itu. Agar tak di temukan olehnya dan dipenggal olehnya pula.

➸By :sukma_d