webnovel

The Black Swan Behind (Bahasa Indonesia)

WARNING! 18+ Mature Content (Kekerasan, pelecehan, alur rumit) Di bawah cahaya rembulan, sebuah kota berdiri di dalam bayang-bayang gengster yang kerap kali berbuat onar dan meresahkan masyarakat. Gengster-gengster beranggotakan pria-pria kuat yang mahir bertarung. Tidak disangka mereka adalah anak-anak muda yang gila uang dan kekuasaan. Kota itu adalah arena bertarung bagi mereka. Emma Hilland pindah seorang diri ke sebuah kota bermil-mil jauhnya dari rumah dimana ia dibesarkan sebagai tuan putri. Karena sebuah masalah, ia memutuskan pergi dan melanjutkan studi kuliahnya di kota ini. Kali ini ia akan mencoba untuk menjadi gadis normal. Namun yang namanya api, diletakan dimanapun pasti akan membakar sekelilingnya juga. Ini adalah kisah bagaimana kelompok The Black Swan terbentuk di Kota Handway. Dibalik kaki-kaki indah yang melompat di tengah hamparan bunga, terdapat duri-duri beracun yang mematikan. Namun apakah hati seekor angsa dapat ditakhlukan? **** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes, visual, dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu

Lydia_Siu · สมัยใหม่
เรตติ้งไม่พอ
439 Chs

Lebih Mencintaimu

Emma tertegun mendengar penjelasan Calvin. Ya, orang yang pertama kali menemukan Emma sudah mengalahkan Levi adalah Calvin. Namun, Emma tidak menyangka kalau Calvin mendengarkan percakapannya dengan Levi. Hal ini membuat Emma sangat menyesal telah menyakiti perasaan Calvin.

"Maaf jika kau harus mendengar itu, Calvin." Ucap Emma pelan.

Calvin menggeleng, "Itu tidak perlu, Emma. Aku sudah pernah mengatakan bahwa kau bebas melakukan apa pun yang kau mau. Aku tidak memiliki hak untuk mengaturmu, bahkan membuatmu merasa terbebani. Dan aku pun tidak mau melakukannya. Aku ingin kau hidup dengan bebas, mengepakkan sayapmu selebar-lebarnya."

Emma terdiam agak lama dengan wajah menunduk. Ia tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaannya saat ini. Ia merasa kalimat Calvin itu benar. Namun di satu sisi, sesungguhnya Emma tidak ingin hal ini terjadi. Ia merasa bersalah dan sedih karena sudah membuat Calvin sampai merasa seperti ini.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com