Sungguh benar bahwa hati selalu mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Landasan pengambilan keputusan tentu saja selalu berdasar dari hati, jika bukan dari hati, bisa jadi yang ada hanyalah keragu-raguan. Itulah mengapa selama ini aku merasa buruk.
Seringkali kukatakan bahwa aku ingin menjadi lebih baik lagi, namun nafsu sering mengalahkan ku dalam setiap pertengkaran, bahkan dengan dibantu oleh akal dan hati aku tetap kalah. Seringkali setiap aku melakukan dosa aku menyesal dan berkata dalam hati bahwa tidak ingin mengulanginya lagi, dan selalu saja seperti itu sepanjang waktu, berdosa, menyesal, lalu terulang lagi tanpa pernah berhenti.
Aku ingat guruku pernah bercerita tentang bagaimana nafsu diciptakan, bahwa ketika Allah bertanya kepada nafsu "siapakah aku dan siapakah kamu?" nafsu menjawab "aku adalah aku dan kamu adalah kamu". Lalu nafsu dimasukkan kedalam neraka selama seratus tahun, lalu dikeluarkan dan ditanya lagi dengan pertanyaan yang sama "siapakah aku dan siapakah kamu?" Nafsu kembali menjawab "kamu adalah kamu dan aku adalah aku". Kembali lagi nafsu dimasukkan kedalam neraka selama seratus tahun, setelah itu nafsu dikeluarkan dan ditanya lagi juga dengan pertanyaan yang sama. Itu berulang beberapa kali hingga akhir kisah dialog antara Allah dan nafsu yang setelah kesekian kalinya nafsu dimasukkan kedalam neraka Allah bertanya lagi "siapa aku dan siapakah kamu? Akhirnya nafsu menjawab "Aku adalah ciptaanMu dan Engkau adalah pencipta ku".
Dari kisah itu aku mengerti mengapa sangat sering aku dikalahkan oleh nafsu, apalagi dengan iman yang lemah dan hati yang kotor, bagaimana mungkin aku bisa mengalahkan nafsu dalam diriku sendiri. Banyak hal yang perlu untuk aku benahi dalam diri ini, bukan hanya nafsu yang sering mengalahkan ku, atau juga hati yang kotor disebabkan oleh banyaknya dosa, bahkan pula kecintaanku terhadap dunia yang sangat berlebihan sampai-sampai aku pernah menuhankan nya. Sungguh apa yang akan aku katakan jika sedetik kemudian Allah memanggilku.