setiap waktu sepanjang umurku selalu ku jalani dengan renungan mendalam tentang apa yang terjadi dan tentang apa yang telah ku perbuat. Aku selalu saja bertengkar dengan diri sendiri, menyalahkan bahwa ia pergi karena ketidakmampuan ku mengendalikan situasi dan kekalahanku melawan diri sendiri. Seringkali aku menyerah pada keadaan yang memaksaku membenci diri sendiri, karenaku ia pergi, meninggalkan tempat yang seharusnya ku buat ia nyaman dengan tempat ini. Malangnya aku tidak mengatahui bahwa selama ini aku membuatnya menderita padahal di awal ketika aku menemukannya terluka karena masa lalu nya yang buruk, ia berkata bahwa akulah yang membuatnya tertawa kembali, membuatnya melupakan masa kelam di masa lalu. Namun, aku kembali memberikan luka bahkan lebih parah dari masa lalu itu. Sepanjang waktu setelah semua itu aku selalu membawa beban di pundak ku kemanapun aku pergi, dan aku tidak akan pernah lupa bahwa akulah penyebab ia pergi meninggalkanku. Setelah semua itu, aku berhenti memberikan cinta untuk siapapun dan aku berhenti mengharapkan cinta dari siapapun. Satu tahun telah berlalu dan aku masih tetap pada beban penyesalan itu, tidak ada yang aku kerjakan selain membenci diri sendiri, memaki diri sendiri bahwa kamu salah dan akan selalu salah. Tak pernah ku bayangkan bahwa sebuah cinta yang di berikan kepadaku dan semua cinta yang ku berikan kepadanya akan berakhir dengan satu keburukan diri yang ku tampakkan padanya. Sekarang ini aku tahu bahwa dia telah bahagia dengan laki-laki pilihannya, awalnya kupikir bahwa ia meninggalkan ku karena seseorang yang ia kenal di rantau sana. namun, jauh-jauh hari aku menyadari bahwa ia meninggalkan ku karena kesalahanku sendiri. Adalah hak siapapun untuk bersama dengan orang pilihannya, maka aku tidak pantas untuk membencinya karena alasan itu. Terlepas dari semua itu, aku berharap yang terbaik untuk kita semua, siapapun kita, kita tidak memiliki hak untuk menyakiti orang lain, kita tidak memiliki hak untuk menyalahkan orang lain dari apa yang mereka pilih. Dari lubuk hati terdalam, tidak ada yang lebih menyesal selain aku.