Dokter Yanuar Arifin selesai menangani William Lee, tanpa banyak bertanya lebih lanjut apa yang telah membuatnya terluka di lidah.
"Dok, aku mau minta tolong. Jangan beritahu orang tuaku." William Lee mengucapkannya dengan kurang jelas, namun masih bisa dipahami.
Dokter Yanuar Arifin mengangguk, kemudian berpamitan.
Itulah salah satu yang disukai William Lee dari dokter pribadi keluarganya. Rahasianya terjamin.
"Sudah?"
"Hu'um." Brenda Lee mengangguk. Kemudian mengambil gelas kosong, disi air mineral dan garam, dan mengaduknya hingga garam larut, untuk kemudian diberikan kepada William Lee.
"Kau harus kumur-kumur dengan air garam."
William Lee menurut. Dia pun butuh untuk sembuh sesegera mungkin. Dengan kondisi lidah terluka akan sulit berkomunikasi. Sementara waktu harus meminta izin tidak masuk bekerja kepada ayahnya. Hanya saja, William Lee belum menemukan alasan yang tepat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com