webnovel

Dua Puluh Empat Nama

Editor: Wave Literature

Terlepas dari apa yang telah dilakukan bibi Fan Yu di masa lalu, setidaknya wanita itu selalu memprioritaskan Fan Yu.

"Aku akan mencoba yang terbaik untuk menjaga Fan Yu" Chen Ge berjanji tanpa ragu. Dalam seluruh insiden ini, Fan Yu adalah korban.

"Sebenarnya, kau tidak perlu terlalu khawatir." Petugas di belakang meja juga mulai mendekati mereka dan berkata, "Kami telah menghubungi pihak pelayanan anak. Jika kau benar-benar menyesali perbuatanmu, kau mungkin masih memiliki kesempatan untuk bertemu anakmu di masa depan."

"Anakku?" Bibi Fan Yu memandang petugas tersebut. Ekspresi kosongnya perlahan mulai berubah normal. Ia menatap sesuatu di atas bahu petugas itu dan mulai tersenyum. "Baiklah, aku akan mengatakan semua yang kuketahui."

Proses interogasi berjalan dengan lancar. Chen Ge segera berpamitan dengan beberapa petugas setelah merasa tidak lagi dibutuhkan di sana. Setelah keluar dari stasiun polisi, ia memanggil taksi untuk pergi ke rumah Fan Yu.

Insiden itu tampaknya mulai berhasil diselesaikan, tetapi masih ada pertanyaan besar yang mengganjal di hati Chen Ge yang hanya dapat dijawab oleh Fan Yu.

Matahari bersinar dengan cerah, tetapi cahayanya belum mampu menyinari lorong-lorong menuju rumah Fan Yu yang tampak seperti labirin. Setelah turun dari taksi, Chen Ge berjalan menyusuri gang-gang berdasarkan ingatannya.

Akhirnya, ia menemukan gedung yang disewa bibi Fan Yu. Ia mengetuk pintu lantai dua beberapa kali sebelum mendengar bunyi kunci diputar dari dalam. Pintu itu hanya dibuka sebagian. Chen Ge mendorongnya hingga terbuka, dan yang mengejutkannya, tidak ada seorangpun yang berdiri di belakang pintu. Ia berdiri di pintu masuk beberapa saat. Paparan cahaya matahari bahkan tidak menghangatkan sedikitpun.

"Fan Yu?" Chen Ge melangkah ke dalam ruangan yang benar-benar terasa dingin itu. Ia segera bergerak menuju kamar tidur setelah menyadari tidak ada seorangpun di ruang tamu dan dapur. Ia mencoba mendorong pintu kamar tidur dan seperti sebelumnya. Pintu tidak terkunci dan dapat dibuka dengan mudah.

Tirai tebal menutupi semua jendela di ruangan dan lampu di sana dimatikan. Tempat tersebut terlihat suram dan lantainya dipenuhi dengan kertas. Ia mengambil salah satu kertas yang masih menggambarkan rumah hitam yang dipenuhi manusia merah.

"Mengapa kau membuang gambar-gambar ini? Apakah kau tidak puas dengan hasilnya?" Chen Ge memegang gambar di tangannya saat ia melihat ke arah meja. Fan Yu sedang duduk di kursi yang arahnya berlawanan dengan Chen Ge. Bocah itu tampak sedang melamun.

Chen Ge menghindari gambar-gambar di lantai dengan hati-hati, dan ketika berjalan mendekat, ia melihat satu gambar terakhir yang tertinggal di atas meja. Di atas kertas putih, sebuah krayon hitam digunakan untuk menggambar garis besar sebuah rumah dan sosok manusia hitam kecil berdiri terisolasi di tengahnya.

"Apa yang terjadi pada manusia merah?"

Chen Ge tidak berharap Fan Yu akan menjawabnya, tetapi Fan Yu menoleh untuk menatapnya dan berbisik, "Mereka telah menemukan rumah baru."

"Apakah artinya mereka sudah pindah?" Chen Ge teringat pada dua puluh empat seragam yang dilihatnya di dalam rumah hantu dan tiba-tiba menyadarinya. "Apakah kau berteman dengan mereka?"

Bocah itu menggelengkan kepalanya. Dengan terus menatap gambarnya, Fan Yu mengeluarkan kotak kertas untuk memberikannya pada Chen Ge.

"Untukku?" Chen Ge melihat isi kotak dan menemukan dua puluh empat tanda pengenal siswa dengan nama yang berbeda. Di tengah kotak terdapat foto kelompok yang menunjukan dua puluh empat siswa berpaling dari kamera.

Dua puluh empat tanda pengenal ini pasti adalah kunci untuk mengungkapkan misteri ruang kelas yang tersegel. Setelah menyerahkan kotak tersebut, Fan Yu hanya membisu. Chen Ge tidak dapat menebak apa yang dipikirkannya.

Tak satupun dari mereka mengatakan apapun. Setelah melihat Fan Yu, Chen Ge tidak tega untuk menanyakan pertanyaan yang ada di dalam pikirannya. Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari koridor dan setelahnya, sepasang pria dan wanita muncul di pintu.

"Ini seharusnya tempatnya."

"Kenapa pintunya tidak terkunci? Fan Yu? Apakah kau di dalam?"

Setelah mendengar mereka, Chen Ge segera berlari keluar untuk menemui mereka. "Siapa kalian?"

"Kami adalah pekerja dari Rumah Anak Jiujiang; Ini adalah kartu pengenal kami. Kami kemari untuk menjemput Fan Yu untuk melakukan pemeriksaan fisik dan kemudian akan menindaklanjuti dokumentasi untuk masa depannya," wanita itu menjelaskan dengan singkat. Pria dan wanita tersebut menatap Chen Ge dengan penuh kecurigaan. Mereka tidak mengerti mengapa seorang pria tak dikenal muncul di rumah Fan Yu.

"Fan Yu ada di dalam kamar. Bocah itu sangat mandiri, jadi tolong rawat dia dengan baik."

"Memang sudah tugas kami untuk merawatnya." Wanita tersebut memasuki kamar untuk menjemput Fan Yu sementara pria yang bersamanya berdiri di luar untuk mengawasi Chen Ge. Mereka seperti tidak memercayainya. Setelah menyadari bahwa wanita asing telah memasuki wilayahnya, Fan Yu terlihat sedikit gelisah. Ia meraih gambar di atas meja dan berlari keluar seolah-olah sedang mencoba melarikan diri.

"Tangkap dia!" teriak wanita itu. Pria di dekat pintu dapat mendengar seruan sang wanita dengan jelas dan ketika Fan Yu berlari ke sisinya, ia meraih lengan si bocah. Pria tersebut terlihat berpengalaman menangani anak-anak bermasalah dan dalam sekejap, kedua lengan Fan Yu sudah tidak dapat bergerak bebas. Dengan melakukannya, ia tidak akan tergores oleh Fan Yu, dan Fan Yu tidak punya kesempatan untuk melukai dirinya sendiri.

Fan Yu memberontak sekuat tenaga dan membuat Chen Ge merasa resah. Setelah Chen Ge berbicara sebentar dengan pria itu, Fan Yu akhirnya dilepaskan. Ia tidak lagi terlihat ingin melarikan diri. Ia mencengkeram gambarnya dalam diam, seolah-olah tahu perlawanannya hanya akan sia-sia.

Setelah melihat Fan Yu dibawa pergi, Chen Ge tidak bisa menahan pertanyaan di dalam benaknya. Ia mengejar bocah itu dan berjongkok di depannya untuk mengajukan pertanyaan yang telah lama mengganggunya.

"Kau mengetahui terdapat surga di dalam sumur dan kau menyaksikan semuanya. Namun mengapa kau tidak mengatakan apapun?" Chen Ge tidak pernah memperlakukan Fan Yu sebagai anak normal — rumah yang dipenuhi manusia merah telah mencegahnya memperlakukan Fan Yu seperti anak biasa.

Wajah Fan Yu yang datar terlihat berpikir untuk beberapa saat setelah mendengar pertanyaan Chen Ge. Pada akhirnya, ia tidak menjawab dan hanya tersenyum polos.

Punggung Chen Ge basah kuyup karena keringat melihat kepergian Fan Yu. Ini adalah pertama kalinya ia melihat Fan Yu tersenyum. Chen Ge kembali ke Taman New Century sambil membawa kotak kertas yang berisi dua puluh empat tanda pengenal dan foto yang diberikan Fan Yu.

Perjalanan ke kantor polisi dan rumah Fan Yu telah menyita banyak waktunya. Ia akhirnya tiba di Taman New Century pada pukul 10:30 pagi.

Setelah hujan sepanjang malam, matahari bersinar cerah. Suasana hati Chen Ge juga membaik ketika melihat kerumunan orang yang telah berkumpul di dalam taman. Ketika memasuki taman, ia segera menyadari banyak orang sedang berkumpul di depan rumah hantu.

Awalnya, ia mengira orang-orang itu adalah pengunjung rumah hantu. Namun, saat semakin mendekat, ia menyadari bahwa mereka bukanlah pengunjung. Tak ada satupun dari mereka yang berbaris untuk membeli tiket. Mereka malah menghalangi pengunjung yang ingin memasuki rumah hantu.

Apa yang terjadi? Ia terus berjalan ke arah rumah hantunya dan menyadari bahwa paman Xu juga terlihat sedang terlibat diskusi alot dengan orang-orang itu.

Ketika melihat Chen Ge mendekat, mereka pun mengerumuninya.