Lautan kenangan menghanyutkan segalanya. Setiap tetes hujan adalah mata si pelukis. Dikombinasikan dengan kekuatan khusus si pelukis, ia memiliki keunggulan absolut di Sekolah Alam Baka. Tidak heran bahkan Chang Wenyu tidak berani menyerang secara langsung. Pria di dalam kabut dengan cepat bergegas menuju gedung pendidikan di dalam cermin. Si pelukis berdiri di tempat. Ia menatap mata badai, dan lengan hitam yang keluar dari lukanya memanjang, membentuk sepotong kulit yang sempurna di dadanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com