Seakan tidak sadar dengan semua yang dia ucapkan, Nichol langsung menelan salivanya, entah perkataannya itu terdengar omong kosong atau justru memang sebuah motivasi, bagi Nichol saat ini semua kata yang ia ucapkan keluar begitu saja.
Namun semua itu cukup membuat gadis di depannya itu percaya dan menambah rasa kagumnya pada Nichol.
"Baik, terima kasih. Aku akan mencobanya nanti," jawab Naura setelah mendengar apa yang dikatakan Nichol padanya.
Kemudian gadis itu kembali memandang wajah Nichol yang baginya memiliki keindahan sendiri. Sepertinya Tuhan menciptakan wajah Nichol dengan seindah-indahnya sketsa, meskipun bukan wajah blasteran, namun sudah cukup disebut sebagai si tampan. Si tampan dan pemberani untuk seseorang yang baru saja ia temui.
Sedangkan dari kejauhan sana, seorang pria baru datang dari arah luar, kemudian langsung masuk dan berjalan pelan, takut mengganggu berlangsungnya acara.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com