webnovel

Teman Gak Ada Akhlak

Slow Update Sinopsis Pada Masa Modern, ada sebuah peradaban yang modern serta maju. Setelah melalui searah yang cukup panjang, akhirnya manusia, manusia setengah binatang, binatang, tumbuhan, monster, alien, robot, dan makhluk lainnya hidup berdampingan dengan damai. Mereka menjalani aktivitas tanpa gangguan. Di kota Bandung, ada seorang murid SMA yang hidup dengan teman yang tidak ada akhlaknya. Reita Renji, seorang siswa yang cukup normal harus hidup bersama dengan kelima temannya yang tidak ada akhlak. Mereka adalah Zeni, Madun, Dona, Selly, dan Anna. Saking tidak tahan dengan kelima temannya itu, Reita ingin sekali menghentikan hubungan yang tidak sehat kepada kelima temannya itu. Ia pun berencana untuk membuat mereka terkena sial. Namun, siapa sangka dengan dunia yang penuh tidak ada akhlaknya, membuat Reita semakin sial dalam menjalankan hidupnya. Tidak hanya kelima temannya itu, Bagaimana keseharian antara kehidupan SMA ini? Saksikanlah keseharian mereka berenam! Cover : Picture by Rikutarou Illustrastion by Ponyo With Canvas Story : Rikutarou

Riku_Walker · สมจริง
เรตติ้งไม่พอ
29 Chs

5. Guru yang Tidak Ada Akhlak

Keesokan harinya, suasana kota Bandung yang cukup indah dan tidak ada kemiskinan yang terlihat sekalipun. Ada pekerjaan yang meluas dan mudah. Asalkan, pekerjaan dijalankan dengan baik, mereka akan menikmati pekerjaan mereka.

Pada pagi harinya, kamar yang gelap berubah menjadi terang. Langit yang berubah seiring dengan berjalannya waktu. Udara yang dingin dan menyejukkan memasuki rumah kompleks.

Pada saat yang sama, ada sebuah bunyi alarm yang terbit. Alarm itu berdering di virtual phone. Bunyi alarm itu menggelegar ke sebuah ruangan. Suara yang cukup kecil dapat membangunkan remaja yang tertidur di ranjang yang empuk.

Reita terbangun dari tidurnya karena bunyi alarm yang membuatnya terbangun. Ia mengucek matanya dan segera mematikan alarm di virtual phonenya. Ia pun mematikan virtual phone itu dan segera keluar dari kamarnya.

Ia segera pergi ke sekolah dengan keseharian yang tidak bisa diakali oleh orang normal sekalipun. Bahkan nenek-nenek berperilaku seperti emak-emak di pasar. Entah apakah yang terjadi dengan mereka.

Setelah bersiap diri, ia pun membawa bekal dan buku virtualnya dan pergi ke garasi untuk menaiki sepeda terbang miliknya. Ibunya yang bangun pagi sekali membersihkan seisi rumah.

Ia menyapa Reita yang segera pergi ke sekolah. Reita merasa was-was semenjak hukuman yang diberikan ibunya. Kalau hukumannya mandi bareng, Reita akan bersujud pada ibunya agar hukumannya diringankan.

Reita kembali kehidupan sekolah yang tidak ada akhlaknya. Ia akan mengikuti pelajaran yang tiada akhlaknya selama lebih dari 1,5 tahun lagi.

^****^

Setelah sampai di sekolah, ia segera masuk ke sekolah dan tidak berurusan dengan temannya lagi. Temannya sudah memotret Reita pada saat Reita dihukum. Bahkan, Anna ikut dihukum agar dibilang setia pada pacarnya.

Setelah memarkirkan sepeda terbangnya, ia berjalan menuju ke kelasnya melalui koridor sekolah. Ia melihat ada guru yang keluar dari ruang guru untuk beli seblak di toko sebelah.

Postur tubuhnya ramping. Pakaian batik dan rok pendek yang ia kenakan menjadi sosok guru yang cantik. Rambut warna putih kristal, dan warna mata biru yang indah. Tinggi badannya mencapai 172 cm. Ia adalah kategori guru yang tinggi..

Ia adalah Bu Echidna. Guru Bahasa Jepang di Kelas XI MIA. Dia adalah guru yang anggun dan menawan. Guru itu masih jomblo dan belum punya pacar. Reita sudah mengenalnya semenjak masuk kelas XI MIA pada pertemuan pertama.

Bu Echidna dan Reita berjalan searah. Dengan kekuatan telepati dari Bu Echidna, ia menoleh ke Reita yang menghentikan langkahnya. Ia menoleh ke belakang dan melemparkan senyumannya pada Reita.

"Ohayou, Reita!" Sapa Bu Echidna pada Reita.

(おはよう dibaca ohayou artinya selamat pagi )

Reita membalas salam dari Bu Echidna. Ia mulai menghampirinya, sehingga mereka berjalan berduaan. Ini seperti pacaran saja. Bisa jadi, ini adalah suatu jodoh yang akan terjadi di masa depan.

"Reita. Pagi segini rajin banget. Ada apa yah?" Tanya Bu Echidna di samping Reita.

Reita tidak menjawab apapun. Ia agak tertekan dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Bu Echidna. Karena tidak mau terlambat lagi, ia harus bangun lebih awal untuk berangkat ke sekolah lebih awal lagi.

"Jangan-jangan kamu telat kemarin?" Gombal Bu Echidna pada Reita.

Reita spontan menjawab, "I-Iya."

Bu Echidna tertawa dengan pelan. Ia melihat keluguan dari Reita yang masih canggung pada guru Bahasa Jepang.Reita belum terlalu kenal dengan Bu Echidna sebelumnya.

"Oh iya. Reita. Aku mau minta tolong sama kamu. Boleh, gak?" Tawar Bu Echidna pada Reita.

Reita tidak keberatan kalau ada guru yang meminta tolong padanya. Ia akan menjalankan tugas dengan sepenuh hati walaupun permintaannya aneh-aneh.

"Boleh, kok," jawab Reita tanpa pikir panjang.

Bu Echidna merasa senang di hatinya. Ada murid yang patuh dan taat pada gurunya. Kalau ada kemungkinan yang baik, ia akan menjadikannya sebagai pacar yang baik dan rajin menabung.

"Bisa minta tolong gak? Bawa buku tugas ini ke semua kelas yang aku ajarkan. Ibu mau pergi ke toko sebelah buat beli seblak untuk sarapan. Nanti, aku kasih hadiah buat kamu," minta Bu Echidna pada Reita.

"Iya. Aku akan membawanya," jawab Reita dengan cepat.

Reita segera membawa buku yang cukup banyak Buku itu merupakan tugas dari 2 kelas XI. Reita bisa membawa buku virtual yang menumpuk jika ia akan mendapatkan hadiah. Asalkan hadiahnya tidak seperti yang diberikan teman-temannya.

"Baiklah, aku akan menunggu di ruang guru. Kalau kamu terlambat, kamu gak boleh masuk kelas sampai jam pertama selesai," lanjut Bu Echidna dengan nada ibu-ibu.

"Aku tidak akan terlambat," pamit Reita segera menuju ke kelas XI MIA 3 dan XI MIA 5.

Bu Echidna berjalan di lorong dan segera berjalan dengan anggun untuk pergi keluar gerbang. Ia tidak lupa menyapa siswa dan siswi yang akan masuk ke kelas setelah masuk ke gebang sekolah.

Reita ke kelasnya dulu untuk menyimpan tas nya terlebih dahulu. Setelah itu, ia akan pergi meninggalkan kelas dengan membawa kumpulan tugas di buku virtual ke kedua kelas tersebut.

Setelah memberikan tugas kepada ketua kelas, ia segera ke ruang guru sesuai dengan permintaan dari Bu Echidna.

Pada saat ia menuju ke ruang guru, ia melihat jam dinding masih jam 06.45. Ia segera menghampiri meja Bu Echidna paling pinggir seperti orang pinggiran. Bu Echidna melihat Reia yang sudah tiba di ruang guru.

"Maaf menunggu lama." Reita menghampiri Bu Echidna.

"Maaf yah! ini sudah jam 7. Soal hadiah, nanti aku titipkan sama Pak Anton." Bu Echidna meminta maaf pada Reita.

"Buset! Kenapa dikasih ke Pak Anton? Padahal ini masih ada waktu," cekal Reita tidak percaya.

"Oh. Jam dinding itu sengaja dirusak. Biar jadi konten prank di EluTube," jawab Bu Echidna

"Ups, aku keceplosan," desis Bu Echidna menutup mulutnya.

Reita hanya terdiam karena penjelasan Bu Echidna. Karena keraguan pada jam dinding itu, ia segera mengecek ponselnya yang ternyata sudah jam 7:12. Waktu untuk para guru untuk masuk ke kelasnya.

"Aduh! Ini sudah jam 7! Aku pergi dulu yah!" Reita pamit dari Bu Echidna yang akan mengajar di kelas XI MIA.

Reita segera kembali menuju kelasnya. Ia berlari di lorong agar sampai ke kelas pada tepat waktu.

Sesampainya di kelas, ada guru yang siap untuk mengajar di papan tulis. Dia duduk sambil memegang buku absen untuk mengecek kehadiran siswa dan siswi di kelas yang ia ajarkan.

Reita masuk dan tidak sengaja bertemu dengan guru itu. Guru itu sendiri adalah Pak Anton Madun dan Zeni sudah di kelas. Hanya Reita yang dikiranya bolos pelajaran Pak Anton.

"Reita! Kamu bolos pelajaran saya, bukan?" Tanya Pak Anton dengan nada yang cukup keras.

"Gak, Pak. Saya cuman ...." Reita menjelaskan kenapa ia terlambat.

"Alasan terus! Bapak sudah banyak dengar alasan lagi. Udah sibuk jadi artis sinetron, abis bikin konten EluTube, menyelamatkan kucing dari tikus, lagi sibuk gosip kali yah!" Pak Anton memarahi Reita.

"Sekarang, kamu berdiri di lorong lagi dan jangan ikuti pelajaran saya lagi!" Pak Anton menyuruh Reita untuk dihukum lagi.

"Kata Bu Echidna, nanti hadiahnya dititipkan sama Pak Anton," imbuh Reita pada Pak Anton yang sedang marah.

"Gak ada hadiah! Dia cuman prank kamu saja. Gak ada yang lain," respon Pak Anton dengan nada meninggi.

Reita dikecewakan lagi. Ia keluar dari kelas dan dihukum karena dikira bolos sekolah, padahal, ia hanya membantu Bu Echidna untuk memberikan tugas kepada kelas lainnya.

Ia tidak mengikuti jam pelajaran pertama untuk dihukum berdiri di lorong.

^****^

Setelah jam pertama selesai, ia segera masuk ke kelasnya. Ia duduk di kursi dan segera tidur. Ia juga sudah mendengarkan beberapa materi dari Pak Anton. Jadi, ia hana mengembangkan materi itu di aplikasi Ruang Dosen.

Ia mengikuti jam pelajaran Bahasa Jepang. Ia tidak terlalu ingin mempelajarinya lebih lanjut karena ia sudah terbiasa dengan bahasa Jepang. Ia selalu mendapatkan nilai yang cukup bagus. Antara 90-92, nilai grade A.

Bu Echidna masuk ke kelas Reita sambil membawa sesuatu. Ia menyapa siswa siswi dengan anggunnya. Reita hanya terdiam karena dijadikan konten EluTube oleh Bu Echidna. Ia tidak berbicara sekalipun.

"Selamat pagi, anak-anak. Ohayou gozaimasu!" Sapa Bu Echidna pada siswa dan siswinya.

( おはようございますdibaca ohayou gozaimasu artinya selamat pagi dalam bentuk formal)

Mereka menyapanya dalam berbagai bahasa. Dari bahasa Jepang sampai bahasa Sunda. Reita hanya melihat Bu Echidna yang sedang mengajar. Bu Echidna tidak mengingat Reita lagi. Ia mungkin sudah lupa.

"Hari ini kita belajar ...." Bu Echidna memulai pelajaran Bahasa Jepang.

Waktu yang cukup tenang. Semuanya kembali jadi normal. Reita dan siswa lainnya mendengarkan penjelasan guru. Mungkin ia akan melupakan perlakuan Bu Echidna yang menjadikan Reita sebagai konten EluTube.

^****^

Jam istirahat sudah tiba. Para siswa dan siswi segera meninggalkan kelas untuk belanja di kantin. Selain itu, mereka pergi keluar kelas untuk menggosip di luar kelas. Para cowok tetap di kelas untuk bermain Mobil Legend dan Game Online lainnya.

Reita hanya terdiam sambil belajar sesuatu. Ia tidak bisa diganggu sekarang. Selly, Dona, dan Anna sedang bergosip di kantin sambil makan seblak. Mereka akan menjadi ibu-ibu yang berada di pasar.

Tak lama dari aktivitas itu, Reita dihampiri oleh Bu Guru yang sedang menghampirinya. Reita tidak berkutik sekalipun. Ia sedikit kecewa. Ia hanya berfokus untuk belajar untuk kelas 12.

"Reita!" Panggil Bu Echidna memanggilnya.

Reita menoleh pada Bu Echidna. Ia menutup buku yang ia pelajari saat itu. Karena kena prank dari Bu Echidna, ia harus mengulangi pelajaran Fisika. Ia akan melupakannya saat waktu yang tepat.

"Iya?" Tanya Reita menutup bukunya.

Bu Echidna mengambil kursinya dan mengarahkan kursinya kepada Reita. Ia Ia juga tidak lupa mendekati Reita yang masih terdiam yang berada di sisi Bu Echidna. Mereka bakal dituduh pacaran kalau ada cewek yang masuk ke kelas Reita.

"Kamu ngapain?" Tanya Bu Echidna duduk bersama Reita.

Reita menjawab, "Gak ada. Cuman ...."

"Oh. Iya. Maafin aku yah!" Bu Echidna meminta maaf pada Reita.

Bu Echidna meminta maaf pada Reita yang telah dikerjain oleh Bu Echidna. Bu Echidna tertawa dalam hatinya. Tidak ada yang tahu bahwa Bu Echidna punya hobi yang aneh sekali.

"Gak apa-apa. Lagian, aku bisa melupakannya," lanjut Reita.

"Oh iya. Aku punya hadiah buat kamu," lanjut Bu Echidna

Bu Echidna memasukkan tangannya ke belahan dadanya. Ia mengambil sesuatu dari belahan tubuhnya. Lalu, ia mengeluarkan sesuatu dari pakaian dalamnya, sehingga ia memegang amplop itu pada muridnya.

"Ini. Surat buat kamu. Ini adalah uang buat kamu. Karena kamu berbakti,tidak salahnya aku memberikan ini. Jadi, terimalah!" Bu Echidna memberikan uang pada Reita.

"Tidak usah! Aku tidak apa-apa, kok," tolak Reita tidak terlalu tertarik pada uang itu.

"Sudahlah! Ini untukmu! Aku ikhlas, kok!"

Reita menerimanya. Ia berterima kasih pada Bu Echidna. Guru itu segera meninggalkan Reita dan menuju ke ruang guru. Reita mendapatkan rejeki anak sholeh. Hanya sesuatu yang menjanggal. Itu adalah ... sebuah hal yang mengejutkan.

^****^

Istirahat kedua telah tiba. Reita segera pergi ke kantin untuk membeli jajan dan segera membeli makanan untuk melengkapi bekal yang ia bawa. Takutnya, bekalnya dimakan lagi sama temannya.

Ibu kantin yang merupakan paling profesional di Master chef Indonesia menerima pesanan dari Reita. Ia memasak seperti para chef Juna. Mungkin dia cucu dari Chef Juna

Setelah siap, ibu kantin masakan Indonesia yang populer. Ia memberikannya pada Reita. Reita memberikan uang itu pada ibu kantin itu.

Namun, ibu kantin itu dengan sopan menolak,"Maaf, Dek! Saat ini saya tidak menerima uang palsu."

"Buset! Mana ada ini uang palsu? Ini asli, lho!" Cekal Reita melihat uang yang ia pegang.

"Kamu kena prank kali! Kena Prank Konten EluTube!" Tegas ibu kantin itu.

"Karena Kamu kena korban prank EluTube, utang kamu di kantin bertambah dua kali lipat. Jadi, kamu harus membayar Rp, 40.000," jela ibu kantin tiada otak.

"Apa-apaan ini?" Masa harus bayar segitu?" Protes Reita kena hutang.

"Kamu boleh nggak bayar hari ini! Nanti aku laporkan ke Wali Kelasmu," jawab ibu kantin meninggalkannya Reita sambil mengingat hutang Rp. 40.000,00.

Reita pasrah dengan ucapan ibu kantin itu. Ibu kantin meninggalkannya dan melayani pelanggan yang lain. Reita hanya pasrah makan di kantin dengan utang yang dilipat-gandakan.

Jadi uang yang diberikan oleh Bu Echidna kepada Reita adalah uang palsu untuk konten prank di EluTube.

^****^

Setelah menjalani aktivitas sekolah dengan utang yang tiada otak, Reita mengakhiri dengan cepat. Ia sudah mengerjakan tugasnya meskipun diganggu dengan Lagu Titokku yang menyebar pada saat jam kosong.

Ia juga diganggu oleh ketiga cewek yang selalu selfie untuk diupload ke Status Pecebook. Kelas Reita dan kelas lainnya sedang jam kosong. Jadi, mereka bisa main dan bisa mengerjakan tugas keesokan harinya.

Pulang sekolah pada jam 3, Reita meninggalkan sekolah sambil mengendarai sepeda terbang. Ia harus meninggalkan teman-teman agar tidak ditagih tugas lagi. Sudah banyak kali mereka selalu meminta bantuan pada Reita untuk mengerjakan tugas mereka.

Eh, nilai mereka lebih tinggi daripada Reita yang biasa saja.

Dan tiba-tiba, ada sebuah pertemuan yang mengejutkan Reita melihat ibunya yang bertemu dengan mereka berlima di halte bis. Ini akan membuat kehidupan Reita semakin sial.