webnovel

Tangisan Rindu

"Tak perlu ragu untuk mengucap atau pun memulai. Aku sudah paham dan mengetahuinya sejak dulu. Cinta memang tidak dapat dipaksa, pun aku tak bisa memaksa dirimu agar lulus 'melupa'. Semuanya memiliki hak. Aku berharap padamu, kamu berharap padanya. Biar saja." -o0o- Lupakan saja apa yang sudah terjadi. Miliki seutuhnya tentang apa yang baru kita peroleh saat ini. Karna kesempatan tak mampu didapat untuk yang kedua kali. Jika memang dapat, itu mungkin anugrah. Kita bersyukur saja atas semua yang telah dikehendaki oleh-Nya. Jangan menuntut, atau pun menyesali. Karna semua hal pasti akan indah pada waktunya. Percayalah.

SitiMaisyaroh2_ · วัยรุ่น
Not enough ratings
416 Chs

[Vol. 2] Bi Nia 2

"Bi, Bibi tahu tidak suatu hal apa yang paling menyenangkan bagiku di kemudian hari nanti?" Rizki kecil saat itu dengan antusiasnya menanyakan hal yang biasanya tak banyak anak kecil tanyakan.

Wanita itu tersenyum sambil mengusap kepalanya dengan lembut. "Menurut bibi, hal yang paling menyenangkan bagi tuan di suatu hari nanti adalah saat tuan bisa menemukan seorang yang paling tuan cintai."

Rizku mengerutkan kening. "Cinta?"

Bi Nia mengangguk. "Iya, cinta."

"Cinta itu apa, Bi? Kenapa aku seringkali mendengar kata cinta tapi aku sendiri tak tahu apa arti cinta itu sendiri. Apakah bibi bisa menjelaskannya kepadaku?"

"Tentu, tuan. Cinta itu adalah perasaan di mana kita bisa menaruh hati pada seseorang tanpa mengharapkan sebuah balasan atau pun harapan. Cinta itu adalah di mana kita bisa menemukan kehidupan dan justru baru memulai 'arti' kehidupan yang sebenarnya."

"Kenapa bibi bisa mengatakan bahwa cinta dapat membawa kita pada arti kehidupan yang sebenarnya?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com